Mounture.com — Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) berhasil mendokumentasikan kemunculan Kodok Merah (Leptophryne Cruentata) di sisi timur Gunung Salak. Adapun dokumentasi itu didapatkan dari beberapa anggota volunteer dan petugas TNGHS yang tergabung dalam tim survei keanekaragaman hayati.
Adapun satwa langka ini memiliki karakteristik berupa pola corak kulit tubuh berwarna merah, seperti darah. Dalam keterangan resminya yang dikutip dari akun instagram resmi TNGHS (@halimunsalak_np) dijelaskan bahwa spesies ini merupakan satu-satunya amfibi yang dilindungi oleh Pemerintah Indonesia.
Menurut The International Union for Conservation of Nature (IUCN), populasinya di alam berada dalam kondisi kritis atau critrically endangered. Pada lokasi yang sama ‘kodok berdarah’ ini terakhir dijumpai pada 2015 lalu.
“Akhirnya pencarian selama dua tahun belakangan ini membuahkan hasil. Kami berhasil menemukannya di alam TanaHalisa,” tulis akun @halimunsalak_np, belum lama ini.
“Pandemi Covid-19 menyebabkan penutupan TanaHalisa untuk kunjungan umum. Pun aktivitas pengelolaan kawasan dilaksanakan dengan terbatas. Namun, situasi ini tidak menghalangi kami untuk tetap bekerja di lapangan,” tambah akun itu. (MC/RIL)
Foto: dok. TNGHS