Mounture.com — Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyiapkan sejumlah strategi untuk memaksimalkan pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman) menjelang libur Natal 2024 dan tahun baru 2025.
Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa, mengungkapkan ada lima strategi yang akan dijalankan untuk memperkuat pergerakan wisatawan selama libur Natal dan tahun baru.
Strategi mencakup penyusunan dan sosialisasi Surat Edaran Menteri Pariwisata tentang penyelenggaraan kegiatan wisata yang aman, nyaman, dan menyenangkan pada saat perayaan Natal 2024 dan tahun baru 2025 dengan kolaborasi stakeholder terkait dan pemerintah daerah seluruh Indonesia.
“Surat edaran ini akan disebarkan ke Kepala Daerah khususnya Dinas Pariwisata di 38 provinsi, juga kepada asosiasi usaha pariwisata dan pengelola wisata. Dan kami akan menggelar rapat koordinasi di awal Desember 2024 setelah surat edaran ini disebarluaskan untuk memastikan kesiapan dari seluruh stakeholder terkait,” ujar Wamenpar Ni Luh.
Langkah berikutnya, Kemenpar akan melakukan visitasi destinasi wisata menjelang libur Natal 2024 dan tahun baru 2025 di beberapa lokasi yang diperkirakan berpotensi untuk dipadati wisatawan.
BACA JUGA: Pakuwon Mall Bekasi Resmi Dibuka, Hadirkan Ragam Tenant Internasional
“Saat ini kami terus memetakan destinasi mana saja yang perlu perhatian seperti destinasi pantai di Banten, kalau di Jakarta ada Ancol, Taman Safari di Puncak, kemudian di Bali kita lihat bagaimana kesiapan bandaranya untuk memastikan kedatangan wisatawan bisa berlangsung dengan aman dan nyaman,” kata Wamenpar.
Tidak hanya itu, Kemenpar bekerja sama dengan para mitra merancang promo-promo Natal dan tahun baru serta menawarkan paket-paket wisata untuk menarik minat wisatawan berlibur ke Indonesia.
Amplifikasi kampanye JAJAN #DiIndonesiaAja (Jalan-Jalan Akhir Tahun #DiIndonesiaAja) juga dilakukan. Amplifikasi kampanye tersebut akan dilakukan di beberapa platform digital seperti media sosial dan website Kemenpar yang memuat informasi berupa promo, inspirasi event, rekomendasi destinasi akhir tahun, dan juga informasi terkini.
“Dan di Desember 2024 sampai dengan Januari 2025 masih ada event-event yang kami harap bisa meningkatkan pergerakan wisatawan. Dimana ada 10 event daerah, 3 event nasional, dan 4 event internasional,” kata Ni Luh.
BACA JUGA: ASDP Catat Layanan Ferizy Tembus 2,59 Juta Pengguna
Selama momen libur Natal 2024 dan tahun baru 2025 potensi ekonomi dari pergerakan wisnus diperkirakan mencapai Rp117,3 triliun. Dengan estimasi jumlah wisnus pada Desember 2024 sebesar 78,2 juta perjalanan.
Sementara untuk potensi ekonomi dari pergerakan wisman diproyeksi mencapai Rp22,55 triliun – Rp29,2 triliun. Dengan perkiraan optimis mencapai 1,02 juta -1,325 juta di bulan Desember 2024.
Berdasarkan hasil survei Kementerian Perhubungan, potensi pergerakan masyarakat secara nasional pada masa Natal 2024 dan tahun baru 2025 masih terpusat di Pulau Jawa dengan rincian yakni Jawa Tengah 17,1 persen, D.I. Yogyakarta sebesar 15,77 persen, Jawa Barat 11,78 persen, Jabodetabek 10,34 persen, dan Jawa Timur sebesar 8,85 persen.
Kemudian disusul Sumatera Utara 5,7 persen, Bali 5,55 persen, Sumatera Barat 3,26 persen, Lampung 3,08 persen, dan Sulawesi Selatan 2,66 persen.
Adapun atraksi wisata yang paling dominan dikunjungi oleh wisatawan yakni daerah pantai, danau, laut sebesar 58,6 persen, kemudian pusat kuliner sebesar 54,8 persen, pegunungan atau perbukitan sebesar 50 persen, kebun binatang dan taman rekreasi 33,9 persen, dan desa wisata 28,4 persen.
Kendati demikian, momentum libur Natal 2024 dan tahun baru 2025 juga memiliki tantangan seperti kemacetan, perubahan cuaca, kenaikkan harga barang dan jasa, kebersihan, adanya pungli, dan bencana alam erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT yang sampai saat ini kondisinya masih berstatus awas.
Untuk itu, Ni Luh, mengajak semua pihak untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan sektor swasta untuk memastikan libur Natal dan tahun baru ini bisa berjalan dengan lancar.
“Dan kami harapkan momen ini dapat menjadi penggerak signifikan dalam pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus juga memperkuat citra pariwisata Indonesia dalam mewujudkan pengalaman berwisata di Indonesia aja yang nyaman, aman, dan tanpa hambatan,” tutup Ni Luh.
(mc/ril)