Mounture.com — Baru-baru ini, Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGMb) sedang melakukan pencarian seorang pendaki hilang di Gunung Merbabu. Pendaki tersebut dikabarkan hilang kontak usai melakukan pendakian melalui jalur Timboa.
Adapun jalur pendakian Gunung Merbabu via Timboa merupakan jalur ilegal yang dilarang digunakan untuk kegiatan pendakian ke gunung dengan ketinggian 3.145 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu.
Menurut TN Gunung Merbabu, jalur Timboa tidak termasuk dalam daftar jalur resmi pendakian. Sebab, hanya ada lima jalur resmi yang bisa dipilih kalau mau mendaki Gunung Merbabu, yaitu Jalur Selo, Jalur Suwanting, Jalur Thekelan, Jalur Cunthel, dan Jalur Wekas.
Melalui lima jalur ini, pendakian Anda akan lebih aman karena sudah tersedia fasilitas, rambu-rambu, dan pengawasan dari petugas taman nasional.
BACA JUGA:
Naik Gunung Bukan Sekadar Pamer Nyali
Jejak Sejarah di Jalur Pendakian Gunung Arjuno-Welirang via Tambaksari
Lantas, apa yang membuat jalur Timboa dinyatakan ilegal? Larangan ini bukan tanpa alasan. Berdasarkan hasil penelitian, kawasan Timboa punya keanekaragaman hayati yang tinggi dan bahkan ada artefak budaya yang belum banyak dijelajahi.
Untuk menjaga kelestarian ekosistem dan warisan budaya ini, jalur Timboa ditutup untuk aktivitas pendakian.
Selain itu, faktor keselamatan juga jadi alasan utama. Jalur ini belum punya infrastruktur pendukung, rawan kecelakaan, dan minim sinyal.
Sudah ada kasus pendaki yang hilang gara-gara nekad lewat jalur ini, termasuk yang baru-baru ini terjadi, di mana seorang pendaki bernama Sugeng Parwoto (50) asal Temanggung dinyatakan hilang sejak Minggu, 20 April 2025 dan masih dalam proses pencarian tim SAR gabungan.
Perlu diketahui, TN Gunung Merbabu sudah mengeluarkan peringatan keras melalui spanduk dan sosialisasi ke warga sekitar. Pendaki yang tetap memaksa masuk lewat Timboa bisa dikenai sanksi hukum berdasarkan aturan konservasi taman nasional.
(mc/ril)