Gunung Kembang Resmi Buka Jalur Pendakian Baru via Keseneng

Pemandangan dari Gunung Kembang – Foto: instagram/@mrizag

Mounture.com — Gunung Kembang di Kabupaten Wonosobo kini resmi memiliki jalur pendakian baru yang dibuka melalui Desa Keseneng, Kecamatan Mojotengah.

Pembukaan jalur ini mendapat sambutan hangat dari para pecinta alam, terbukti dengan kuota pendakian perdana yang langsung terisi penuh.

Ketua Basecamp Kembang Via Keseneng, Surdiyono, menyampaikan bahwa kegiatan pendakian bersama yang digelar pada 29–30 November 2025 menjadi penanda dibukanya kembali jalur Keseneng sebagai akses resmi menuju puncak Gunung Kembang.

“Pembukaan jalur ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tapi bentuk komitmen kami untuk memperkenalkan Keseneng sebagai jalur yang aman, menantang, dan punya keindahan tersendiri,” ujarnya dikutip dari akun instagram Wonosobo Zone.

BACA JUGA: Ingat! Teriak Sembarangan di Gunung Bisa Ganggu Alam dan Pendaki Lain

Selain pendakian, panitia juga menyiapkan agenda pembentangan bendera Merah Putih sepanjang 80 meter di puncak Gunung Kembang, sebagai simbol semangat kebersamaan dan cinta alam.

Gunung Kembang yang memiliki ketinggian 2.340 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini dikenal dengan panorama perbukitan hijau, hutan pinus yang asri, dan pemandangan sunrise yang memukau.

Menurut Surdiyono, jalur via Keseneng memiliki panjang sekitar 4,8 kilometer dengan waktu tempuh rata-rata empat hingga lima jam menuju puncak. Medan pendakian didominasi tanah padat dan tanjakan curam, cocok bagi pendaki yang menyukai tantangan dan petualangan.

“Selain aspek wisata, kami ingin jalur ini juga menjadi sarana edukasi bagi pendaki agar semakin sadar pentingnya menjaga kelestarian alam,” tambahnya.

Setiap peserta kegiatan dikenakan biaya registrasi sebesar Rp20.000, yang sudah mencakup tiket pendakian, sertifikat, dan asuransi dasar. Sebelum pendakian dimulai, seluruh peserta wajib mengikuti pemeriksaan perlengkapan dan briefing keselamatan dari panitia.

Dengan dibukanya jalur Gunung Kembang via Keseneng, diharapkan destinasi pendakian ini semakin dikenal luas sebagai alternatif wisata alam potensial di Wonosobo, sekaligus memperkuat semangat konservasi lingkungan di kalangan komunitas pendaki Indonesia.

(mc/ril)