Mounture.com — Gunung Merbabu merupakan salah satu gunung favorit para pendaki di Pulau Jawa. Gunung berapi yang terletak di antara Kabupaten Magelang, Salatiga, dan Boyolali ini memiliki ketinggian 3.142 meter di atas permukaan laut (mdpl) serta lima jalur pendakian resmi, yakni Selo (Boyolali), Thekelan (Salatiga), Suwanting (Magelang), Wekas (Magelang), dan Cuntel (Magelang).
Dari kelima jalur tersebut, jalur pendakian Selo menjadi salah satu yang paling populer. Jalur ini menawarkan pemandangan spektakuler dari pegunungan di selatan dan timur, seperti Gunung Merapi dan Gunung Lawu, yang terlihat jelas sepanjang perjalanan menuju puncak.
Pendakian melalui jalur Selo biasanya memakan waktu sekitar 7,5 hingga 8 jam dari Basecamp Selo hingga ke Puncak Merbabu. Berikut perkiraan waktu tempuh di setiap pos:
1. Basecamp – Pos 1: Sekitar 2,5 jam perjalanan.
2. Pos 1 – Pos 2: Ditempuh dalam 1–2 jam.
3. Pos 2 – Pos 3: Waktu tempuh sekitar 45 menit.
4. Pos 3 – Sabana 1: Sekitar 1 jam perjalanan.
5. Sabana 1 – Sabana 2: Dapat ditempuh selama 1 jam.
6. Sabana 2 – Puncak Merbabu: Membutuhkan waktu 1,5 jam perjalanan.
BACA JUGA: Gunung Rakutak: ‘Semeru-nya Jawa Barat’ dengan Trek Menantang dan Pesona Danau Ciharus
Pendaki yang memilih jalur Selo dapat mendirikan tenda di beberapa titik, seperti di Pos 3, Sabana 1, dan Sabana 2. Namun, sebagian besar pendaki memilih berkemah di Sabana 2 karena lokasinya yang strategis dan dekat dengan puncak.
Perlu diingat, jalur Selo tidak memiliki sumber air, sehingga pendaki wajib membawa persediaan air yang cukup untuk kebutuhan memasak dan minum selama perjalanan.
Gunung Merbabu memiliki tiga puncak utama, yaitu Puncak Trianggulasi, Puncak Kenteng Songo, dan Puncak Syarif. Dari ketiganya, Puncak Kenteng Songo sering menjadi pilihan favorit pendaki untuk berfoto dan menikmati panorama alam yang menakjubkan.
Saat cuaca cerah, pendaki bisa melihat Gunung Merapi berdiri gagah di sebelah selatan serta hamparan sabana hijau yang indah di bawahnya.
Waktu terbaik untuk mendaki Gunung Merbabu via Selo adalah pada siang hari, karena pendaki dapat menikmati pemandangan sabana dan lereng gunung yang memukau sepanjang perjalanan. Selain itu, kondisi jalur lebih jelas terlihat dan aman dibandingkan saat malam hari.
(mc/ns)
