PT RPN Dukung Rehabilitasi Ekosistem Pesisir di Kupang Lewat Penanaman Bakau

  • 22 September 2025 07:12

PT Riset Perkebunan Nusantara

Mounture.com — PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN), anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III, menunjukkan komitmen terhadap kelestarian lingkungan dengan mendukung kegiatan rehabilitasi ekosistem pesisir di Pantai Oesapa, Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Bersama Gamal Institute dan Carlo Institute, PT RPN menggelar kegiatan bertajuk “Kiat Sukses Berbisnis Perbenihan Perkebunan” yang memadukan edukasi bisnis dengan aksi konservasi melalui penanaman 100 anakan bakau.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan praktis terkait strategi bisnis perbenihan, tetapi juga menanamkan nilai kepedulian terhadap lingkungan.

Edukasi dan konservasi dipadukan agar peserta memahami pentingnya mengintegrasikan bisnis berkelanjutan dengan pelestarian alam.

“Pantai Oesapa memiliki nilai ekologis yang tinggi sehingga penting untuk dijaga keberlanjutannya. Penanaman bakau menjadi salah satu langkah nyata melindungi pesisir sekaligus memberi manfaat bagi masyarakat sekitar,” ujar perwakilan Carlo Institute.

BACA JUGA: Rekomendasi Wisata di Sukoharjo Jawa Tengah, Dari Alam Hingga Sejarah

Program penanaman bakau dipilih karena hutan mangrove memiliki fungsi penting, antara lain benteng alami dari abrasi pantai, habitat berbagai spesies flora dan fauna, serta penyerap karbon untuk mitigasi perubahan iklim.

Kegiatan ini juga melibatkan Carlo Institute cabang NTT, komunitas anak muda peduli lingkungan, serta para nelayan setempat. Peserta dibekali pendampingan teknis mulai dari pemilihan bibit, metode penanaman, hingga strategi pemeliharaan jangka panjang.

Dengan dukungan PT RPN, Gamal Institute dan Carlo Institute menegaskan komitmennya menghadirkan program edukasi aplikatif yang ramah lingkungan. Inisiatif ini menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas institusi dapat memberikan manfaat ekonomi sekaligus ekologi.

Program diharapkan menginspirasi daerah lain untuk mengintegrasikan pengembangan kapasitas bisnis dengan konservasi lingkungan, sejalan dengan upaya pemerintah memperkuat ekonomi hijau dan menjaga ekosistem pesisir di Indonesia Timur.

(mc/ril)