Cara Kembalikan Pola Makan Sehat setelah Lebaran

Ilustrasi – Foto: Healthline

Mounture.com — Usai merayakan momen Hari Raya Idulfitri, sebagian masyarakat kerap kali mengeluhkan berbagai penyakit. Keluhan tersebut lantaran makan berlebih dan tidak memperhatikan kandungan hingga kurangnya aktivitas fisik.

Secara umum, dampak yang timbul memicu penyakit beragam, seperti jantung, hipertensi, diabetes, hingga obesitas. Hal itu dikarenakan konsumsi tanpa batas berbagai macam hidangan khas lebaran, seperti opor, rendang dan cemilan seperti nastar.

Terkait hal itu, ada beberapa kiat untuk mengembalikan pola makan sehat setelah Ramadan dan Lebaran, antara lain:

1. Perhatikan konsumsi gula, garam, dan minyak

Batasi gula, garam dan minyak, serta rajin memantau berat badan. Selain itu, cek pula kesehatan secara rutin, istirahat yang cukup dan kelola stres dengan baik.

2. Prinsip diet

Ikuti pola makan sehat 4J yaitu Jumlah, Jadwal, Jenis dan Jurus Masak. Jumlah yang cukup dan diet seimbang sesuai kebutuhan, jadwal yang teratur agar proses metabolisme terjaga dengan baik, serta jurus memasak yang sehat dengan memilih pengolahan bervariasi, seperti kukus, rebus, panggang, pepes daripada menggoreng. Menggoreng sebaiknya maksimal dua kali seminggu.

BACA JUGA:

Menparekraf Apresiasi Kehadiran Wisata Baru di Kawasan Puncak

Wings Food Buka Pondok Rehat di 6 Titik Jalur Mudik

3. Pemilihan jenis makanan

Pastikan semua zat gizi makronutrien (karbohidrat, protein atau lemak), mikronutrien (vitamin mineral) dan cairan harian terpenuhi. Pilih karbohidrat kompleks seperti nasi merah, roti gandum atau oatmeal.

Sementara memilih lemak dari sumber lemak baik dan kurangi lemak jenuh seperti gorengan atau junk food. Perhatikan juga asupan serat yang bisa didapatkan dari sayur dan buah-buahan.

4. Pemenuhan cairan

Pastikan minum air sebanyak dua liter atau delapan gelas sehari. Minimalisir minuman manis, bersoda dan yang mengandung kafein secara berlebihan, seperti kopi, karena menyebabkan lebih sering buang air kecil dan dapat menghambat penyerapan kalsium.

5. Aktivitas dan latihan fisik

Target olahraga sebaiknya tiga sampai dengan lima kali seminggu. Mulailah dengan olahraga yang ringan hingga sedang seperti jalan kaki di sekitar rumah untuk melenturkan otot-otot yang telah lama tidak dilatih, baru kemudian atur jadwal olahraga sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tubuh.

(mc/ril)