Mounture.com — Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kembali menggelar program Mudik Minim Sampah, di mana pada program tahun ini mengusung versi yang berbeda.
Pembedanya ialah kegiatan Mudik Minim Sampah tahun ini terintegrasinya ke dalam program mudik nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Perhubungan yang bertema “Mudik Ceria, Penuh Makna”.
Selain itu KLHK juga berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menyebarluaskan informasi-informasi terkait program Mudik Minim Sampah.
Program Mudik Minim Sampah ini, mengajak semua pemudik dan pihak terkait dalam penanganan mudik di sepanjang jalur mudik untuk dapat mengelola sampah dengan lebih baik dan dapat menjaga suasana mudik yang lebih bermakna.
Selain itu juga ditujukan untuk memperkuat komitmen dan peran aktif pemerintah daerah dalam melaksanakan pengurangan dan penanganan sampah guna mengurangi timbulan sampah ke TPA.
BACA JUGA: ASDP Fasilitasi 800 Kuota Gratis Mudik Asyik Bersama BUMN
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3), Rosa Vivien Ratnawati, mengatakan pihaknya meminta para penyelenggara angkutan mudik, pengelola jalan tol dan rest area, terminal, pelabuhan penyeberangan bandara, stasiun kereta serta tempat wisata untuk memfasilitasi tempat sampah terpilah dan memasang pemberitahuan kepada pemudik agar meletakkan sampah terpilah atau dikelompokkan sesuai jenisnya agar lebih mudah dalam penanganannya dan menghindari penumpukan sampah.
“Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, kami menghimbau untuk dapat bekerja sama dengan Pemda dalam penanganan sampah-sampah tersebut,” tuturnya di Jakarta, Jumat, 5 April 2024.
KLHK telah menerbitkan Surat Edaran nomor 5 tahun 2024 tentang Pengendalian Sampah Hari Raya Idulfitri. SE tersebut ditujukan kepada Gubernur, Bupati dan Walikota untuk dapat mengambil langkah aktif dalam upaya pengurangan dan penanganan sampah tambahan yang timbul akibat mudik dan lebaran.
Dalam pelaksanaan SE tersebut, beberapa langkah aktif telah dilakukan, diantaranya dengan menyiapkan materi sosialisasi dan kampanye Mudik Minim Sampah ini dalam bentuk Video, ePoster dan himbauan melalui audio untuk dapat ditayangkan oleh seluruh saluran media komunikasi.
BACA JUGA: Kemenparekraf Perkuat SDM Parekraf Jelang Libur Lebaran 2024
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Kementerian Perhubungan, potensi pergerakan masyarakat selama Lebaran 2024 (Idulfitri 1445 H) secara nasional mencapai 193,6 juta orang atau 71,7% dari jumlah penduduk Indonesia.
KLHK juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk dapat mengkampanyekan Mudik Minim Sampah ini di wilayah masing-masing.
Beberapa kota yang diperkirakan akan terdapat potensi pergerakan mudik paling banyak seperti kota-kota yang ada di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat telah dikoordinasikan secara langsung di lapangan sejak beberapa saat yang lalu.
Selain itu, KLHK juga sudah berdiskusi dengan Asosiasi Daur Ulang Plastik, bank sampah dan asosiasi yang lain untuk membantu menjadi pengambil alih produsen sampah dengan memperhatikan sampah yang sudah dipilah.
Harapannya dengan berbagai upaya yang nantinya akan dilakukan ini, dapat mengantisipasi beban timbulan sampah yang melonjak saat puncak mudik dan memastikan sampah dapat ditangani dengan baik.
(mc/ril)