Waspada! Ini 10 Risiko Tidur di Jalur Pendakian, Bisa Sebabkan Kematian

Tidur di Jalur Pendakian

Foto: Mounture.com/Luchito Sangsoko

Mounture.com — Pendakian ke gunung memang bakal menyuguhkan pengalaman luar biasa. Namun, di balik keindahannya, tersimpan bahaya yang sering diabaikan pendaki, salah satunya adalah tidur di jalur pendakian saat mendaki.

Terkadang rasa kantuk yang muncul saat kelelahan bisa membawa risiko serius, bahkan kematian. Termasuk saat melakukan pendakian ke gunung. Berikut ini beberapa risiko tidur di jalur pendakian.

1. Risiko Tidak Bangun Kembali

Saat tubuh terlalu lelah, tidur bisa menjadi sangat pulas. Dalam kondisi ekstrem, pendaki bisa tidak sadar saat tubuh mulai mengalami kekakuan karena suhu rendah.

2. Kehilangan Kesadaran

Tidur dalam kondisi tubuh kelelahan dan kedinginan membuat pendaki lebih rentan kehilangan kesadaran, terutama di ketinggian.

3. Hipotermia

Saat tertidur, metabolisme tubuh melambat. Udara dingin bisa membuat suhu tubuh turun drastis, hal ini berpotensi mempercepat terjadinya hipotermia.

BACA JUGA: Komparasi Sepatu Gunung Lowa dan La Sportiva, Mana Lebih Unggul

4. Cuaca Gunung Bisa Berubah Ekstrem

Cuaca di gunung tidak bisa diprediksi. Tidur di jalur saat cuaca mendadak memburuk bisa sangat membahayakan nyawa.

5. Tanah dan Batu Menyerap Panas Tubuh

Berbaring di atas permukaan dingin seperti batu atau tanah bisa menyerap panas tubuh secara cepat, mempercepat penurunan suhu inti tubuh.

6. Menghambat Ritme Tim

Jika satu orang tertidur, tim lain bisa tertahan. Ini bisa membuat seluruh tim kehabisan waktu dan gagal mencapai puncak.

BACA JUGA: Warna Hitam Kurang Direkomendasikan untuk Pendakian, Ini Alasannya

7. Risiko Tertinggal dari Rombongan

Tertidur di jalur bisa membuat pendaki tertinggal dari tim. Dalam kondisi tertentu, ini bisa mengarah pada situasi tersesat.

8. Tubuh Makin Drop karena Tidak Dapat Asupan Energi

Saat tidur di jalur tanpa asupan energi, tubuh tidak mendapat nutrisi yang dibutuhkan untuk bertahan di suhu dingin.

9. Disorientasi Setelah Bangun

Beberapa pendaki mengalami kebingungan arah atau tidak tahu posisi tim setelah terbangun. Ini berpotensi menyebabkan mereka berjalan ke arah yang salah.

10. Banyak Kasus Kematian Berawal dari Tidur di Jalur

Bukan sekadar teori, tetapi banyak kasus kematian pendaki dimulai dari ketiduran di jalur dan tak pernah bangun kembali.

Kendati demikian, ada beberapa solusi jika rasa kantuk tak tertahankan saat mendaki gunung, antara lain:

– Minum air hangat untuk membantu tubuh tetap siaga.

– Jaga suhu tubuh dengan tidak duduk atau berbaring langsung di atas tanah atau batu.

– Gunakan pakaian hangat berlapis dan penutup kepala.

– Istirahat singkat sambil berdiri atau bersandar di tempat aman, jangan paksakan tidur.

– Jangan memaksakan diri, jika tubuh sudah sangat lelah, segera diskusikan dengan tim untuk mencari tempat istirahat yang aman.

(mc/pd)