Mounture.com — Fenomena hujan es di gunung mungkin terdengar langka, namun kenyataannya bisa terjadi kapan saja, terutama di ketinggian dan saat terjadi perubahan cuaca ekstrem. Bagi para pendaki, penting untuk mempersiapkan diri menghadapi hujan es agar petualangan di alam terbuka tetap aman dan nyaman.
Hujan es di pegunungan umumnya terjadi akibat pembentukan awan cumulonimbus yang membawa suhu dingin ekstrem dan kelembapan tinggi. Jika tidak diantisipasi, fenomena ini bisa membahayakan pendaki, terutama yang belum siap secara fisik dan perlengkapan.
Berikut adalah tips menghadapi hujan es saat berkemah atau mendaki gunung:
1. Persiapan Sebelum Pendakian
– Pantau prakiraan cuaca secara berkala sebelum dan selama perjalanan.
– Gunakan perlengkapan standar pendakian, seperti:
– Tenda tahan air dan angin
– Jaket berinsulasi atau windproof
– Raincoat dan flysheet
– Matras dan sleeping bag hangat
– Sepatu gunung dengan grip kuat
– Sarung tangan, buff, dan penutup kepala
– Makanan siap saji tinggi kalori dan minuman hangat
– Peralatan P3K dan lampu senter.
BACA JUGA:Â Kenali 30 Istilah Populer dalam Dunia Pendakian Gunung, Wajib Tahu Sebelum Naik Gunung!
2. Saat Terjadi Cuaca Ekstrem atau Hujan Es
– Segera cari tempat berlindung yang aman, hindari pohon tinggi, tebing curam, dan batu besar.
– Jangan berteduh di ruang terbuka atau dekat objek logam yang dapat menghantarkan listrik jika disertai petir.
– Lindungi kepala dan tubuh dengan jaket, matras, atau tas carrier untuk meminimalisir benturan es.
– Jangan membuka tenda jika hujan es disertai angin kencang—pastikan tenda terpasang kuat.
3. Tetap Tenang dan Waspada
– Jangan panik, jaga komunikasi yang baik dengan seluruh anggota tim.
– Hindari keputusan tergesa-gesa seperti memaksa turun gunung dalam kondisi minim visibilitas.
– Tunggu cuaca mereda dan evaluasi rute turun yang aman bersama tim.
Dengan persiapan yang matang dan sikap waspada, hujan es bukan halangan untuk tetap menikmati keindahan alam pegunungan secara bertanggung jawab.
(mc/pd)
