Tips Mengatur Ritme Jalan dan Istirahat saat Mendaki Gunung agar Tidak Cepat Lelah

Ritme Jalan Pendaki

Foto: Mounture.com/Reni

Mounture.com — Mendaki gunung tidak hanya soal membawa perlengkapan lengkap seperti tenda, sepatu, atau jaket tebal. Lebih dari itu, kegiatan di alam bebas ini juga membutuhkan pengetahuan dan pengalaman, agar pendakian berjalan dengan aman dan lancar.

Salah satu hal penting yang sering diabaikan pendaki adalah mengatur ritme berjalan dan waktu istirahat. Pengetahuan ini berguna untuk menjaga stamina agar tidak cepat habis selama perjalanan menuju puncak.

“Mengatur ritme perjalanan dibutuhkan agar tubuh tidak mengalami kelelahan dan tenaga tidak cepat terkuras. Pendakian memerlukan keseimbangan antara fisik dan mental,” ujar Rere, salah satu pemandu gunung yang ditemui di Magelang, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Waspada! Ini Dampak Berbahaya Jika Kurang Persiapan Sebelum Mendaki Gunung

Atur Ritme Jalan Sesuai Medan Pendakian

Dalam mendaki, setiap pendaki harus mampu menyesuaikan ritme langkahnya, baik secara individu maupun kelompok. Hal ini penting agar seluruh anggota tim dapat menjaga kecepatan yang stabil dan tidak saling tertinggal.

Untuk gunung dengan jalur landai dan jarak tempuh sekitar delapan jam atau lebih, disarankan pendaki beristirahat setiap dua jam sekali. Sementara untuk gunung yang lebih pendek namun memiliki kontur terjal, waktu istirahat bisa dilakukan setiap satu jam sekali.

Tujuannya adalah untuk memulihkan tenaga dan mengatur napas agar tubuh tetap bugar selama pendakian.

BACA JUGA: Tips Merawat Sepatu Gunung agar Awet dan Siap Dipakai Kapan Saja

Durasi Istirahat yang Ideal

Selain frekuensi, lamanya waktu istirahat juga perlu diperhatikan. Disarankan pendaki hanya beristirahat antara satu hingga tiga menit saja di setiap pos perhentian singkat.

Jika istirahat terlalu lama, suhu tubuh bisa turun secara drastis dan menimbulkan risiko hipotermia, terutama di area dengan angin kencang. Tubuh yang terlalu lama diam juga akan terasa lebih berat saat melanjutkan perjalanan.

Apabila pendaki memang membutuhkan waktu istirahat lebih lama, sebaiknya mencari lokasi yang terlindung dari terpaan angin atau menggunakan jaket windproof agar tubuh tetap hangat dan tidak kehilangan energi.

Secara keseluruhan, menjaga ritme berjalan dan mengatur waktu istirahat dengan baik merupakan kunci sukses dalam pendakian. Selain meminimalisir kelelahan, hal ini juga membantu pendaki mencapai puncak dengan kondisi tubuh yang prima.

Dengan manajemen ritme yang tepat, kegiatan mendaki gunung akan terasa lebih nyaman, aman, dan menyenangkan.

(mc/pd)