Menghadapi Jalur Licin: Teknik Trekking Aman di Medan Basah

Jalur Licin di Gunung

Mounture.com — Musim hujan bukan alasan untuk berhenti mendaki, tetapi memang menuntut persiapan dan teknik yang lebih matang. Jalur yang licin, genangan air, hingga kabut tebal sering kali menjadi tantangan utama. Karena itu, penting bagi pendaki untuk memahami teknik mendaki yang tepat agar tetap aman dan nyaman selama perjalanan.

Berikut ini beberapa trik aman melintasi jalur pendakian yang licin.

1. Gunakan Sepatu dengan Daya Cengkeram Kuat

Sepatu gunung dengan sol dalam yang bergerigi membantu meningkatkan traksi di tanah basah atau berlumpur. Hindari memakai sepatu dengan sol halus karena mudah tergelincir. Pastikan juga sepatu dalam kondisi kering sebelum digunakan agar tidak kehilangan daya cengkeramnya.

2. Gunakan Trekking Pole atau Tongkat Pendakian

Trekking pole bukan hanya aksesoris, tapi alat penting untuk menjaga keseimbangan di jalur menurun atau berbatu licin. Gunakan dua tongkat agar beban tubuh terbagi rata, terutama ketika melintasi jalur curam atau sungai kecil.

3. Posisikan Tubuh dengan Benar

Saat melangkah di jalur licin gunung, condongkan tubuh sedikit ke depan dan pastikan setiap pijakan benar-benar kuat sebelum melangkah. Hindari langkah terlalu lebar karena bisa mengurangi stabilitas dan memperbesar risiko terpeleset.

BACA JUGA: Tips Aman Mendaki Gunung saat Musim Hujan agar Tetap Nyaman dan Selamat

4. Hindari Jalur Lumpur Dalam dan Batu Licin

Jika menemukan genangan lumpur, carilah sisi yang lebih keras atau berakar pohon untuk dijadikan pijakan. Hindari menginjak batu besar yang tertutup lumut karena sangat licin dan berpotensi membuat jatuh.

5. Kenakan Jas Hujan Ringan dan Dry Bag

Gunakan jas hujan model ponco agar tubuh tetap kering dan pergerakan tidak terhambat. Simpan barang penting seperti ponsel, kamera, atau pakaian ganti di dalam dry bag agar tidak basah jika hujan turun lebih deras.

6. Jaga Ritme dan Jangan Terburu-buru

Pendakian di medan basah membutuhkan kesabaran. Jaga ritme langkah, istirahat secara berkala, dan jangan memaksakan kecepatan. Fokus pada keselamatan, bukan hanya mencapai puncak dengan cepat.

7. Komunikasi dan Kerja Sama Tim

Selalu berjalan dalam jarak pandang dengan rekan pendaki lain. Jika ada anggota yang kesulitan melintasi jalur tertentu, bantu dengan memberi pegangan atau pijakan yang aman. Pendakian aman tercipta dari kerja sama dan komunikasi yang baik.

(mc/ns)