
Mounture.com — Aktivitas mendaki gunung memiliki berbagai risiko, salah satunya cedera seperti memar hingga terkilir. Cedera ini biasanya ditandai dengan pembengkakan akibat gangguan aliran darah, yang bisa bersifat ringan hingga cukup serius. Walau demikian, metode penanganan awal untuk kasus terkilir umumnya sama.
Banyak orang masih beranggapan bahwa terkilir harus langsung diurut. Padahal, cara ini justru bisa memperburuk kondisi jika dilakukan pada fase pembengkakan awal.
Spesialis Olahraga dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Sophie B. Hage, menegaskan bahwa pertolongan pertama yang paling tepat untuk cedera terkilir adalah metode R.I.C.E — Rest, Ice, Compression, dan Elevation.
1. Rest: Istirahatkan Area Cedera
Langkah pertama adalah menghentikan aktivitas dan mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera. Tujuannya untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan mempercepat proses pemulihan. Istirahatkan bagian yang luka setidaknya 15 menit atau hingga nyeri mereda.
2. Ice: Kompres Es untuk Redakan Pembengkakan
Gunakan es batu yang dibungkus handuk atau kain lembut, lalu tempelkan pada area yang sakit. Kompres dingin ini membantu membatasi pembengkakan, mengurangi nyeri, serta memperlambat proses inflamasi.
Kompres selama 10–15 menit, ulangi beberapa kali dalam beberapa jam pertama setelah cedera.
BACA JUGA: Danau Ninivala, “Air Jodoh” di Desa Piliana yang Punya Pesona Mistis dan Keindahan Alami
3. Compression: Balut Area Cedera
Balut bagian yang terkilir menggunakan perban elastis. Fungsinya untuk menekan pembengkakan dan memberi stabilitas pada area cedera.
Namun, jangan terlalu ketat karena bisa menimbulkan rasa kesemutan, baal atau mati rasa, atau peningkatan nyeri. Kompresi dapat dilakukan hingga 24 jam atau sampai pembengkakan berkurang.
4. Elevation: Tinggikan Posisi Bagian yang Cedera
Posisikan area cedera lebih tinggi dari jantung. Langkah ini membantu cairan di area bengkak mengalir keluar sehingga pembengkakan berkurang lebih cepat. Elevation juga membantu mencegah penggumpalan darah di lokasi cedera.
Lantas kapan metode R.I.C.E Efektif? Metode ini direkomendasikan untuk cedera ringan hingga sedang, seperti keseleo, memar, terkilir, atau cedera jaringan lunak.
Cedera tersebut umumnya terjadi akibat terjatuh saat trekking, gerakan mendadak yang tidak wajar, salah mengangkat beban, atau gerakan memutar secara tiba-tiba. Jika nyeri tak kunjung berkurang atau justru semakin parah, segera cari pertolongan medis untuk penanganan lanjutan.
(mc/pd)





