Mounture.com — Membawa jaket saat mendaki gunung bukan hanya soal menambah kehangatan. Jaket gunung ideal harus dibekali dengan fitur-fitur khusus yang dirancang untuk menghadapi kondisi ekstrem di alam terbuka. Jaket biasa mungkin cukup untuk sekadar menghalau angin di kota, namun tidak untuk menghadapi suhu dingin dan cuaca tidak menentu di pegunungan.
Berikut ini adalah tiga fitur utama yang wajib dimiliki jaket gunung agar tetap aman dan nyaman saat pendakian:
1. Fitur Windproof: Tahan Angin Gunung
Fitur windproof dirancang untuk melindungi tubuh dari tiupan angin kencang yang biasa terjadi di ketinggian. Angin gunung, terutama di malam hari, dapat menembus lapisan jaket biasa dan menyebabkan tubuh kehilangan panas. Jaket dengan fitur windproof akan mencegah angin masuk dan membantu menjaga suhu tubuh tetap stabil.
BACA JUGA: Pendakian Gunung Burangrang via Legok Haji, Ini Informasi Lengkapnya
2. Fitur Waterproof: Anti Air dan Embun
Selain tahan angin, jaket pendakian ideal juga harus waterproof. Fitur ini penting untuk mencegah basah akibat hujan, embun, atau kabut tebal.
Jaket waterproof biasanya dilengkapi lapisan pelindung serta teknologi seamseal pada jahitannya agar air tidak merembes masuk. Perlu diingat, jaket waterproof otomatis bersifat windproof, namun sebaliknya belum tentu.
3. Fitur Warm Up: Jaga Suhu Tubuh
Jaket gunung juga harus memiliki fitur warm up, yakni kemampuan menjaga panas tubuh agar tidak keluar berlebihan. Ini sangat penting untuk mencegah risiko hipotermia, terutama saat suhu turun drastis di malam hari atau di musim kemarau. Jaket dengan fitur ini umumnya menggunakan bahan polar (fleece) di bagian dalam dan parasut di bagian luar.
Meskipun cuaca terlihat cerah, suhu di gunung bisa sangat dingin, dan kehilangan suhu tubuh secara mendadak bisa berbahaya. Oleh karena itu, jaket dengan fitur warm up tetap relevan bahkan di musim kemarau.
(mc/fa)