
Foto: Instagram/@yasinaku24
Mounture.com — Bagi para petualang dan pencinta survival, menemukan sumber makanan alami di alam liar adalah keterampilan yang sangat penting. Salah satu tanaman liar yang sering dijumpai di tepi sungai, danau, waduk, atau saluran irigasi adalah selada air. Meski terlihat sederhana, tumbuhan akuatik ini ternyata menyimpan segudang manfaat kesehatan dan bisa menjadi penyelamat di tengah perjalanan.
Selada air merupakan tanaman menahun yang tumbuh cepat di perairan tawar berarus tenang. Tumbuhan ini biasanya tumbuh bergerombol bersama tanaman air lain, sehingga mudah dikenali oleh para petualang yang jeli mengamati lingkungan sekitar.
Sejarah mencatat, selada air adalah salah satu sayuran tertua yang dikonsumsi manusia dan hingga kini masih dijual di pasar tradisional maupun modern.
Bagian batang dan daun selada air sama-sama dapat dikonsumsi. Di alam bebas, tanaman ini bisa dimakan mentah sebagai lalapan atau direbus untuk menghilangkan kotoran dan bakteri. Rasa segarnya membuatnya cocok menjadi menu tambahan saat perjalanan panjang di alam.
BACA JUGA: Beberapa Manajemen Perjalanan Dasar untuk Petualangan yang Terencana dan Hemat Biaya
Lebih dari sekadar sumber makanan, selada air juga kaya nutrisi penting seperti antioksidan, sulfur, kalium, magnesium, fosfor, kalsium, betakaroten, nitrogen, yodium, vitamin A, vitamin K, dan vitamin C. Kandungan ini bermanfaat untuk menjaga kesehatan ginjal, mendukung fungsi liver, serta membantu mencegah risiko kanker.
Bagi para petualang, mengenali dan memanfaatkan tanaman ini bisa menjadi bekal pengetahuan berharga untuk bertahan hidup. Jadi, saat Anda menjelajah sungai atau danau di alam bebas, jangan abaikan tanaman hijau ini, siapa tahu ia menjadi penyelamat energi di tengah perjalanan.
(mc/pd)