Mengenal Tanaman Pencegah Bencana: Solusi Alami Kurangi Risiko Alam

Tanam Pohon

Mounture.com — Indonesia merupakan negara yang rawan terhadap berbagai bencana alam seperti banjir, longsor, abrasi pantai, hingga kekeringan.

Selain upaya struktural seperti pembangunan tanggul dan drainase, terdapat solusi alami yang efektif dan berkelanjutan, yakni melalui pemanfaatan tanaman pencegah bencana.

Tanaman tertentu memiliki fungsi ekologis penting dalam menjaga kestabilan tanah, mengatur tata air, serta melindungi wilayah pesisir dan pemukiman dari dampak bencana alam.

Lantas apa itu tanaman pencegah bencana? Tanaman pencegah bencana adalah jenis tumbuhan yang memiliki kemampuan menahan tanah, menyerap air berlebih, memperkuat struktur lahan, dan meredam dampak bencana alam. Akar yang kuat, daya serap tinggi, serta kemampuan beradaptasi di lingkungan ekstrem menjadikan tanaman ini sangat berperan dalam mitigasi bencana berbasis alam.

BACA JUGA: 4 Manfaat Berlibur Bersama Keluarga yang Baik untuk Mental dan Kebahagiaan

Berikut ini beberapa jenis tanaman pencegah bencana dan manfaatnya

1. Bambu

Bambu dikenal memiliki sistem perakaran yang rapat dan kuat, sehingga efektif mencegah erosi dan tanah longsor. Selain itu, bambu mampu menyerap air dalam jumlah besar, membantu menjaga keseimbangan air tanah.

2. Vetiver (Akar Wangi)

Vetiver memiliki akar yang dapat menembus hingga beberapa meter ke dalam tanah. Tanaman ini banyak digunakan sebagai penahan longsor dan erosi, terutama di lereng perbukitan dan daerah rawan banjir.

3. Mangrove

Di wilayah pesisir, mangrove berperan penting mencegah abrasi, meredam gelombang laut, serta mengurangi dampak tsunami. Akar mangrove yang kompleks juga menjadi pelindung alami garis pantai.

4. Trembesi

Pohon trembesi memiliki tajuk yang luas dan kemampuan menyerap air hujan dengan baik. Tanaman ini membantu mengurangi limpasan air permukaan yang kerap menjadi penyebab banjir di kawasan perkotaan.

5. Sengon dan Mahoni

Kedua jenis pohon ini sering digunakan dalam program reboisasi. Akar dan kanopinya mampu menjaga struktur tanah, meningkatkan resapan air, serta memperbaiki kualitas lingkungan.

BACA JUGA: Berjalan di Hutan Lebih Baik daripada di Perkotaan: Ini Manfaatnya bagi Kesehatan

Pemanfaatan tanaman pencegah bencana merupakan bagian dari mitigasi bencana berbasis ekosistem (ecosystem-based disaster risk reduction).

Pendekatan ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga mengurangi dampak bencana secara alami, menjaga keanekaragaman hayati, mendukung ketahanan lingkungan jangka panjang, dan lebih hemat biaya dibandingkan infrastruktur buatan.

Peran tanaman pencegah bencana akan optimal jika didukung oleh penanaman berkelanjutan di daerah rawan bencana, edukasi masyarakat tentang pentingnya vegetasi, perlindungan kawasan hutan dan pesisir, serta kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan sektor swasta.

(om/pd)