
Ilustrasi pemasangan tenda – Foto: Scott Rinckenberger via MSRGear.com
Mounture.com — Ketika melakukan pendakian gunung, salah satu perlengkapan wajib yang harus dibawa adalah tenda. Fungsinya sangat vital, sebagai tempat beristirahat sekaligus berlindung dari berbagai kondisi alam. Bagi pendaki pemula yang belum memiliki tenda, penting untuk mengetahui berbagai jenis tenda agar bisa memilih sesuai kebutuhan dan kondisi medan pendakian.
Berikut ini enam jenis tenda gunung yang umum digunakan oleh para pendaki.
1. Tenda Dome (Kubah)
Tenda dome merupakan salah satu jenis tenda paling populer di kalangan pendaki. Ciri khasnya terletak pada bentuk melengkung seperti kubah dengan dua atau lebih tiang silang.
Keunggulannya adalah ringan, mudah dipasang, dan cukup stabil untuk kondisi alam yang tidak ekstrem. Cocok untuk pendakian di gunung-gunung dengan cuaca normal atau sedang.
2. Tenda Tunnel (Terowongan)
Sesuai namanya, tenda tunnel memiliki bentuk seperti terowongan memanjang dengan ruang yang lebih luas dibanding tenda dome. Tenda ini ideal untuk pendaki yang mengutamakan kenyamanan dan ruang gerak.
Namun, kekurangannya terletak pada bobot yang relatif berat serta membutuhkan area datar dan luas untuk pemasangan.
3. Tenda Quick Pitch
Jenis tenda ini termasuk dalam kategori tenda modern yang menawarkan kemudahan dalam pemasangan. Cukup dilempar atau dibuka, tenda akan berdiri hampir otomatis.
Karena kepraktisannya, tenda quick pitch banyak diminati oleh para petualang. Meski begitu, harga tenda ini relatif lebih mahal dibanding jenis tenda konvensional.
BACA JUGA: 7 Destinasi Wisata Alam di Garut yang Wajib Dikunjungi
4. Tenda Ridge (Klasik)
Tenda ridge memiliki desain klasik dengan bentuk segitiga tradisional. Struktur tiang tengahnya membuat tenda ini kokoh dan tahan angin.
Sayangnya, tenda ini memiliki ruang penyimpanan terbatas dan bobot yang lebih berat. Desainnya pun terkesan kuno, sehingga mulai jarang digunakan oleh pendaki masa kini.
5. Tenda Inflatable (Udara)
Jenis tenda inflatable tidak menggunakan tiang logam sama sekali. Sebagai gantinya, tenda ini berdiri dengan cara diisi udara ke panel berongga hingga membentuk struktur kokoh.
Meskipun terlihat futuristik, tenda ini memiliki kelemahan: bobotnya berat, harganya mahal, dan sulit ditemukan dalam ukuran besar. Oleh karena itu, jarang digunakan untuk pendakian ekstrem.
6. Tenda Pop-up (Kubah Instan)
Tenda pop-up adalah pilihan paling praktis di antara semuanya. Proses pemasangannya sangat cepat — hanya dalam hitungan detik.
Biasanya tenda ini berkapasitas satu hingga dua orang saja, cocok untuk pendaki solo atau berdua. Namun, harga tenda ini cukup tinggi dibandingkan tenda konvensional.
(mc/sr)





