Cara Pilih Sepatu Gunung

Ilustrasi sepatu gunung (dok. Merrel)

(Mounture.com) — Dalam melakukan kegiatan mendaki gunung ada beberapa alat yang penting untuk digunakan, salah satunya yaitu sepatu gunung. Sepatu gunung berfungsi untuk meminimalisir resiko mengalami kecelakaan seperti terkilir, tergores, bahkan terpeleset ketika mendaki.

Dalam hal memilih sepatu gunung, tidak dapat disamakan dengan memilih sepatu untuk kegiatan-kegiatan saat berada di kota. Sepatu yang dipilih pun meski yang mendukung aktivitas secara khusus untuk mendaki gunung.

Nah, berikut ini tips cara memilih sepatu gunung yang sudah dirangkum mounture.com dari berbagai sumber, antara lain:

1. Bahan Sepatu

Hal pertama dalam memilih sepatu gunung adalah bahan dari sepatu tersebut. Pemilihan bahan sepatu yang akan digunakan biasanya dipengaruhi oleh kriteria dari medan pendakian yang akan ditempuh.

Di Indonesia, medan pendakian terbilang memiliki trek yang basah dan lembab, oleh karena itu pilih dan gunakan sepatu yang bisa memiliki teknologi anti air (waterproff) dan memiliki sirkulasi udara.

Teknologi anti air tersebut bertujuan untuk mencegah air merembes masuk ke dalam sepatu dan sementara sirkulasi udara akan memungkinkan kulit kaki tidak lembab yang bisa menimbulkan bau. Selain itu, bahan sepatu untuk mendaki gunung yang bisa dipilih adalah kulit dan Goretex.

2. Sol Sepatu

Seperti halnya bahan sepatu, pemilihan sol sepatu pun didasari dari medan pendakian yang seringkali bervariasi mulai dari tanah, batu, hingga pasir. Agar tak mudah terpeleset ketika melakukan pendakian, diperlukan sepatu dengan sol sepatu yang kuat.

Untuk kontur medan pendakian gunung di Indonesia, baiknya memilih jenis sol sepatu yang memiliki kelenturan yang sedang atau tidak elastis maupun tidak kaku. Selain itu, plihlah sol sepatu yang bergerigi maupun tapak kembang yang kasar, dengan bahan solnya bersifat semi elastis, elastis atau juga kaku. Hal ini agar sepatu bisa lebih menempel atau menggigit di tanah.

Adapun untuk jenis medan pendakian dengan kontur berbatu dan salju, pilihlah jenis sol yang kaku agar lebih mencengkram tapaknya.

3. Model Sepatu

Sepatu gunung memiliki tiga jenis model, yaitu low cut, mid cut, dan high cut. Ketiga jenis tersebut merujuk kepada ukuran leher sepatu yang terdapat di bagian mata kaki. Jenis model low cut cenderung tidak menutup mata kaki, sementara mid dan high cut menutup mata kaki.

Jenis tersebut bisa diklasifikasikan dengan medan pendakian, lama perjalanan, dan berat beban yang akan dibawa saat mendaki. Jika berat beban yang akan dibawa mendaki ringan dan medan pendakian cenderung landai, sepatu yang dipilih baiknya dengan jenis low cut karena bisa memudahkan pergerakan dalam pendakian.

Sedangkan untuk medan pendakian yang menanjak terjal serta membutuhkan waktu pendakian berhari-hari, lebih disarankan memilih high cut. Dalam pendakian yang berhari-hari, sepatu dengan jenis high cut akan melindungi kaki dari resiko terkilir. Pasalnya, sepatu dengan model leher tinggi akan mengunci mata kaki.

4. Ukuran Sepatu

Dalam hal pemilihan ukuran sepatu, baiknya memilih ukuran yang agak besar dibandingkan biasanya. Pasalnya, pemilihan ukuran yang lebih besar bisa memberikan keleluasaan kaki dalam menyesuaikan saat perjalanan turun gunung, karena mendaki gunung tidak melulu melewati jalanan menanjak.

5. Pilih Sepatu yang Ringan

Sepatu dengan berat yang ringan, biasanya memang memiliki harga yang relatif mahal dibandingkan model lainnya. Meski begitu pemilihan sepatu yang ringan akan membantu meringankan langkah saat melakukan pendakian. Jenis sepatu ini pun terbilang sangat cocok untuk para pendaki yang menyukai teknik Ultralight Hiking. (MC/PC)