(Mounture.com) — Salah satu momok bagi pemilik kendaraan adalah permasalahan turun mesin. Pasalnya, ketika kendaraan sudah diminta untuk turun mesin, dipastikan pemilik kendaraan harus mengeluarkan biaya yang cukup besar.
Turun mesin adalah aktivitas untuk menurunkan mesin dari mobil untuk diperiksa di mana kerusakannya dan diperbaiki. Terkadang kerusakan hanya terjadi di satu bagian saja, tetapi penggantian tidak bisa dilakukan secara per bagian. Seluruh set mesin harus diturunkan dan diganti dengan yang baru.
Untuk itu, pemilik kendaraan, khususnya mobil pun harus mengetahui penyebab terjadinya turun mesin itu, mulai dari mesin yang tidak mau jalan, perubahan warna pada oli, asap berwarna putih dan suara berisik. Untuk menyelesaikan masalah-masalah ini, memang perlu dilakukan turun mesin.
Berikut ini beberapa faktor penyebab terjadinya turun mesin pada kendaraan roda empat, seperti dilansir dari laman Auto2000.
1. Oli dan Pelumas
Penyebab turun mesin mobil pertama bisa dicek di bagian pelumasannya. Ada kemungkinan mesin kehabisan oli. Fungsi oli untuk melumasi mesin-mesin mobil agar tidak bergesekan atau beradu. Jika tidak ada oli, maka sama saja membiarkan mesin-mesin saling bertumbukan. Jika dibiarkan dalam waktu lama, mesin bisa mengalami kerusakan.
2. Overheat
Penyebab turun mesin mobil kedua adalah overheat. Salah satu tandanya adalah mesin mobil yang mogok. Segera matikan mesin bila suhunya mencapai level hot atau panas. Ditunjukkan dengan huruf H pada indikator.
3. Timing Belt
Untuk penyebab turun mesin mobil ketiga adalah timing belt. Timing belt bertujuan untuk mentransfer daya dari poros engkol ke poros nok. Kalau timing belt putus, katup dan piston bisa saling beradu dan mengakibatkan kerusakan. Bila rusak, tidak ada cara lain selain turun mesin dan harus diperbaiki. Tapi ada beberapa mobil yang tahan dan tidak ada masalah meskipun timing belt-nya putus.
4. Efek Water Hammer
Penyebab turun mesin mobil terakhir adalah efek water hammer. Efek ini terjadi ketika mobil baru saja melewati permukaan air yang tinggi seperti banjir. Air masuk melalui filter dan terus mengalir ke ruang bakar.
Karena air tidak bisa dikompresi seperti udara sehingga mengakibatkan pecahnya piston, connecting rod, kerusakan poros engkol dan akhirnya mobil mogok. Cara mencegahnya adalah jangan melalui jalan yang permukaan airnya tinggi dan jangan paksa mobil untuk melewati banjir.
5. Pencampuran oli dan air
Tidak hanya water hammer, masuknya air ke mobil juga bisa mengakibatkan pencampuran air dan oli. Warna oli menjadi mirip capuccino atau susu coklat. Bercampurnya air dengan oli merupakan salah satu penyebab turun mesin mobil.
Akibatnya bisa bermacam-macam mulai dari korosi, merusak bahan pelumas, mengacaukan sistem sirkulasi, merusak lapisan oli di bantalan hingga pembentukan busa. Jika sudah begini, maka lebih baik bawa mobil ke bengkel untuk dilakukan pengurasan dan penggantian oli. (MC/MF)
Foto: dok. Auto2000