Peran Pohon bagi Lingkungan, Ekosistem, dan Kehidupan Manusia: Solusi Alami yang Penting untuk Bumi

Pohon - Hutan

Mounture.com — Pohon merupakan pilar utama dalam menjaga kestabilan iklim global. Sebagai penyerap karbon alami, hutan mampu menyerap sekitar kurang lebih 7,6 miliar ton CO₂ per tahun, setara dengan 1,5 kali emisi tahunan Amerika Serikat.

Di tingkat nasional, Indonesia menyimpan kurang lebih 13 miliar ton karbon, meski dalam dua dekade terakhir kehilangan 30,8 juta hektar hutan.

Dengan langkah reforestasi dan konservasi yang tepat, Indonesia berpotensi menyerap 0,25–2,7 gigaton CO₂e hingga 2030, menjadikan pohon sebagai solusi efektif menghadapi perubahan iklim.

Di wilayah pesisir, ekosistem mangrove mampu menyimpan karbon 3–5 kali lebih besar dibandingkan hutan tropis daratan. Mangrove juga bertindak sebagai benteng alami yang melindungi pantai dari abrasi, badai, hingga tsunami.

BACA JUGA: Mengenal Jalur Cuntel, Rute Populer Pendakian Gunung Merbabu

Peran Pohon Berdasarkan Zona Ketinggian

1. Pohon di Dataran Rendah

Pohon di dataran rendah berperan penting dalam menjaga kualitas lingkungan. Kanopinya menurunkan suhu lokal, meningkatkan kelembapan, serta menyaring polutan udara.

Vegetasi dataran rendah juga menjadi habitat bagi keanekaragaman hayati dan mendukung produktivitas tanah untuk pertanian serta pemukiman.

2. Pohon di Dataran Tinggi

Pada dataran tinggi, pohon tumbuh lebih lambat, namun memiliki peran vital sebagai pengatur iklim lokal, penjaga cadangan air, dan penahan risiko longsor serta kekeringan.

Ekosistem ini sangat sensitif, sehingga kehilangan vegetasi dapat memberikan dampak langsung pada bencana alam.

Peran Pohon terhadap Makhluk Hidup

Sekitar 80% spesies darat bergantung pada pohon sebagai habitat. Dari lantai hutan hingga kanopi, berbagai organisme seperti burung, mamalia kecil, reptil, amfibi, hingga ribuan serangga menjadikan pohon sebagai tempat berlindung.

Pohon juga menyediakan makanan berupa buah, biji, daun, dan nektar sepanjang tahun. Hewan penyerbuk seperti lebah, kupu-kupu, dan kelelawar memanfaatkan nektar sebagai sumber energi, sekaligus membantu penyerbukan dan penyebaran biji. Siklus mutualisme ini menjaga keberlanjutan ekosistem hutan.

BACA JUGA: Fenomena Angin Turun di Malam Hari: Risiko Tersembunyi saat Berkemah di Lereng Gunung

Peran Pohon untuk Kehidupan Sehari-hari

Satu pohon dewasa dapat menghasilkan oksigen untuk kurang lebih 2 orang per tahun. Selain itu, pohon menyaring polutan seperti PM2.5, ozon, CO, dan NOx yang berbahaya bagi kesehatan manusia, terutama di kawasan perkotaan.

Kanopi pohon juga mampu memblokir 70–90% radiasi matahari langsung, menurunkan suhu kota hingga 12 derajat Celcius, dan memberikan efek pendinginan yang sangat signifikan.

Di bawah tanah, akar pohon memperbaiki struktur tanah, menyimpan air, serta mendaur ulang unsur hara yang membuat tanah tetap subur dan tahan kekeringan.

Peran Pohon Berdasarkan Produk yang Dihasilkan

Pohon menyediakan berbagai produk yang menopang kebutuhan manusia. Daun dan bunga menjadi bahan obat, rempah, dan aromatik. Buah pohon memberikan nutrisi penting dan menjadi komoditas ekonomi domestik dan ekspor.

Kayu berkualitas tinggi digunakan untuk konstruksi dan furnitur, sementara getah serta resin seperti karet dan damar bermanfaat untuk industri farmasi dan kosmetik.

Di banyak negara berkembang, biomassa kayu masih menjadi sumber energi bagi lebih dari 2 miliar orang, menunjukkan betapa pentingnya sumber daya hutan bagi ketahanan energi global.

Peran Pohon untuk Sosial Ekonomi

Lebih dari 1,6 miliar orang menggantungkan hidupnya pada hutan untuk kebutuhan pangan, air, mata pencaharian, hingga identitas budaya. Sektor kehutanan sendiri mempekerjakan sekitar 33 juta orang secara formal dan jauh lebih banyak di sektor informal.

Praktik agroforestri memberikan solusi pendapatan berkelanjutan bagi petani melalui diversifikasi panen. Di sisi lain, ekowisata berbasis hutan menjadi sumber ekonomi daerah sekaligus mendorong pelestarian alam.

Di lingkungan perkotaan, pohon meningkatkan kenyamanan, menurunkan stres, serta berkontribusi pada kesehatan mental masyarakat. Hal ini membuktikan bahwa manfaat pohon tidak hanya ekologis, tetapi juga sosial dan ekonomi.

(mc/ril)