Menparekraf Dorong Pengawasan Kelaikan Bus Pariwisata Diperkuat

Ilustrasi – Foto: Kemenparekraf

Mounture.com — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendorong kolaborasi seluruh pihak terkait untuk memperkuat pengawasan terhadap kelaikan bus pariwisata di Indonesia.

Menparekraf Sandiaga, mengatakan berkaca dari kecelakaan bus pariwisata yang ditumpangi oleh siswa SMK Lingga Kencana di Subang, Jawa Barat, pada 11 Mei 2024, maka perlu dilakukan peningkatan manajemen krisis dalam mengantisipasi kejadian serupa.

“Salah satunya melalui peningkatan pengawasan kelayakan bus pariwisata. Kecelakaan ini terpicu oleh kondisi kendaraan yang tidak laik,” kata Menparekraf Sandiaga melalui keterangan resmi, baru-baru ini.

Pengawasan tersebut, kata Sandiaga, salah satunya bisa dilakukan dengan mengunduh aplikasi aplikasi Sistem Perizinan Online Angkutan Darat dan Multimoda (SPIONAM) dari Kementerian Perhubungan.

BACA JUGA: Peningkatan Aktivitas Vulkanik, Kegiatan Pendakian Gunung Slamet Ditutup

“Kita harus terus melakukan edukasi yang lebih baik dan memberikan informasi kepada para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk mengecek data di Kementerian Perhubungan dan asosiasi agen perjalanan base-base mana yang lolos penilaian melalui aplikasi SPIONAM. Sehingga ini mudah-mudahan ini tidak terjadi lagi,” tutur Sandiaga.

Sementara itu Staf Ahli Menparekraf Bidang Manajemen Krisis, Fadjar Hutomo dalam keterangannya menambahkan Kemenparekraf senantiasa menyosialisasikan kampanye pemilihan bus pariwisata yang lulus uji laik.

Hal ini terus dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan masif mengingat masih tingginya frekuensi kejadian dan korban yang ditimbulkan.

BACA JUGA: Sukses Digelar, Trail of The Kings Diikuti 736 Pelari

“Kita juga perlu intervensi ke usaha pariwisata yang ada di bawah pembinaan Kemenparekraf seperti biro perjalanan wisata dan dan pengelola tempat wisata, dan harus melibatkan peran aktif asosiasi pelaku parekraf untuk memperhatikan kelaikan bus pariwisata, memperhatikan jadwal perjalanan, dan penyiapan fasilitas istirahat bagi pengemudi bus,” pungkas dia.

Ia melanjutkan bahwa masyarakat juga harus terus diedukasi agar hanya memilih dan menggunakan bus pariwisata yang lulus uji laik melalui aplikasi SPIONAM.

Diketahui, pada Sabtu, 11 Mei 2024, bus Putera Fajar yang ditumpangi oleh para siswa dan guru SMK Lingga Kencana ini mengalami kecelakaan di kawasan Ciater, Subang, dan menewaskan 11 orang dengan puluhan lainnya luka-luka.

Bus ini juga diketahui tidak memiliki izin angkutan dan status lulus uji berkalanya telah kedaluwarsa sejak 6 Desember 2023.

(mc/ril)