Mounture.com — Pembangunan kereta gantung di kawasan Gunung Rinjani hingga saat ini masih menjadi polemik. Berbagai pihak masih ada yang pro dan kontra mengenai pembangunan transportasi tersebut.
Kendati demikian, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) bakal mendorong rencana pembangunan kereta gantung di Gunung Rinjani pada tahun 2023.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan bahwa rencana pembangunan kereta gantung di destinasi wisata seperti di Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB) akan didorong oleh Kemenparekraf.
“Sebab, kereta gantung ini dapat menjadi alternatif transportasi yang ramah lingkungan,” katanya dikutip Mounture.com dari laman Kemenparekraf, Sabtu, 31 Desember 2022.
BACA JUGA: Ini Rincian Biaya Mendaki Gunung Rinjani
Seperti diketahui, pembangunan kereta gantung di Gunung Rinjani telah dimulai pada 18 Desember 2022. Nantinya, kereta gantung Rinjani ini memiliki panjang lintasan 10 kilometer dan disebut mampu mengangkut hingga 10.000 orang per harinya. Hal tersebut sudah sesuai dengan peta perencanaan kereta gantung Rinjani.
Pembangunan kereta gantung Rinjani akan dibangun di atas kawasan hutan seluas 500 hektar di luar kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Pembangunan kereta gantung Rinjani yang diperkirakan akan menelan anggaran sebesar Rp2,2 triliun itu nantinya akan menjual konsep kelestarian hutan di kawasan luar TNGR.
Kereta gantung Rinjani bakal menjadikan Lombok sebagai pusat pariwisata dunia. Kereta gantung Rinjani nantinya akan terkoneksi dengan berbagai fasilitas pariwisata. Sesuai rencana, akan dibangun pula dua unit resort di sekitar kawasan tersebut.
BACA JUGA: Ini Hasil Koordinasi TN Gunung Rinjani dengan Pemprov NTB terkait Kereta Gantung
Selain di kawasan Gunung Rinjani, Kemenparekraf juga bakal mendorong pembangunan kereta gantung ini di Puncak, Jawa Barat serta beberapa destinasi lainnya.
Investor dari Arab Saudi dikatakan Sandiaga menunjukkan ketertarikannya untuk menanamkan investasi pada pengembangan kereta gantung tersebut. Hal ini berdasarkan hasil kunjungan kerja Menparekraf ke Arab Saudi beberapa waktu lalu.
“Karenanya tentu kami mendorong agar percepatan persiapan dari kereta gantung ini bisa diwujudkan bukan hanya di Bogor tapi juga di beberapa destinasi wisata lainnya,” katanya. (MC/LS)