BKSDA Sumsel Pasang GPS Collar untuk Lestarikan Gajah Sumatera

  • 20 May 2022 07:19

Pemasangan GPS Collar ke Gajah Sumatera (Foto: dok. KLHK)

Mounture.com — Dalam rangka melaksanakan monitoring gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Kantong Habitat Sugihan – Simpang Heran, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Selatan (BKSDA Sumsel) bersama para pihak melaksanakan pemasangan GPS Collar pada dua kelompok gajah liar.

Kepala BKSDA Sumsel, Ujang Wisnu Barata, mengatakan bahwa langkah ini merupakan upaya mitigasi konflik dan sekaligus memantau efektifitas penggunaan ruang (jalur jelajah) yang kajian studi ilmiahnya sudah dilakukan.

Adapun kajian studi ilmiah itu melibatkan perusahaan konsesi yang wilayahnya terdapat kelompok gajah liar, Perkumpulan Jejaring Hutan dan Satwa (PJHS), dan Universitas Sriwijaya serta Universitas Pakuan. Hasil kajian tersebut telah dibahas bersama pada 7 April 2022 lalu.

Menindaklanjuti hal tersebut, kata Ujang, kegiatan ini adalah aksi konkret dalam meningkatkan upaya konservasi insitu untuk melestarikan gajah Sumatera yang merupakan satwa prioritas terancam punah di Provinsi Sumatera Selatan.

“Proses dan tahapan pemasangan GPS Collar pada dua kelompok gajah telah berlangsung sejak April 2022, melalui tahapan survei keberadaan kelompok gajah target, pengkondisian tim dan peralatan, serta pendekatan kepada masyarakat dan para pihak,” katanya melalui keterangan resmi.

Menurut keterangan Ketua Perkumpulan Jejaring Hutan dan Satwa (PJHS), Syamsuardi yang turun langsung bersama tim memantau keberadaan kelompok gajah bahwa terdapat tiga kelompok di wilayah Air Sugihan yang menjadi target kelompok yang akan dilakukan pemasangan GPS Collar.

“Selain akses yang cukup mudah, karakter kelompok gajah tersebut berperilaku tidak agresif (berkarakter tenang) terhadap interaksi dengan manusia, dengan catatan masih dalam jarak aman (kurang lebih 30 meter),” ungkapnya.

“Bahkan dijumpai masyarakat yang sedang memancing berseberangan dengan kelompok gajah liar, tentunya ini menunjukan kepada kita keharmonisan kehidupan antara gajah liar yang dapat berdampingan ketika kita mau berbagi ruang,” tambah Syamsuardi.

Tim pemasangan GPS Collar ini beranggotakan orang-orang yang berpengalaman dalam penanganan gajah liar dari BKSDA Sumsel, Balai TN Way Kambas, Tim PJHS dan didukung oleh Dokter Hewan serta unsur perusahaan konsesi yang menjadi jalur jelajah gajah. (MC/RIL)