Sekilas Tentang ‘Si Cantik’ Cantigi

(Mounture.com) — Tanaman ini mungkin namanya tidak setenar bunga Edelweis, tapi tanaman ini pun tak kalah cantik. ya dia adalah Cantigi atau bahasa latinnya Vaccinium varingiaefolium.

Cantigi adalah tumbuhan yang umumnya tersebar di ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut (mdpl), kendati ada catatan juga di tempat yang lebih rendah. Flora ini dapat tumbuh pada tanah dengan ‘ph’ atau kadar keasaman rendah dan hidup pada kondisi tanah yang mengandung ‘alumunium’ tinggi.

Tumbuhan dari suku ‘Ericaceae’ ini memiliki perawakan kerdil, kayu keras dan bengkok-bengkok. Dari kejauhan mudah untuk membedakan Cantigi dengan tumbuhan lain melalui warna daun mudanya yang berwarna ungu kemerahan.

Sedangkan bunga Cantigi berbentuk malai atau untaian yang berwarna sama seperti daun muda. Bunga tersebut kemudian menjadi buah berwarna hijau. Lalu menjadi biru kehitaman ketika sudah matang.

Bagi pendaki, Cantigi memiliki manfaat yang jarang disadari. Posisi Cantigi yang tumbuh di samping kiri dan kanan jalur sangat membantu pendaki. Saat kondisi jalur licin, pendaki dapat memanfaatkan batang dan akar Cantigi sebagai pegangan. Pendaki pun tak perlu khawatir tumbuhan ini tercabut, pasalnya Cantigi memiliki akar tunggang yang bercabang sehingga mencengkram kuat tanah.

Saat kondisi darurat, pendaki pun dapat memanfaatkan buah dan daun muda (pupus) Cantigi untuk makanan bertahan hidup (survival). Buah Cantigi berasa sedikit pahit, manis dan berserat sedangkan pupusnya sedikit kelat tetapi masih dapat diterima lidah. Selain itu, buah dan daun muda juga bermanfaat sebagai obat demam dan penyegar badan.

Ketika kemalaman, pendaki dapat menggunakan Cantigi sebagai tempat berlindung. Ranting dan daunnya yang rimbun bisa menghalangi angin sehingga sangat cocok untuk ‘bivak’ istirahat. Pada kondisi tersebut, tentu lebih nyaman bila pendaki menggunakan tenda. (MC/PC)

Sumber dan Foto: tngciremai.com