Ini Kuliner Khas Ramadan di Berbagai Daerah

Bubur Kanji – Foto: Indonesia Travel

Mounture.com — Memasuki bulan Ramadan, wisata kuliner menjadi salah satu kegiatan untuk mengisi waktu menunggu berbuka puasa atau mencari menu untuk sahur.

Hampir di setiap daerah di Indonesia memiliki banyak kuliner andalan yang patut untuk dicoba. Berikut ini beberapa menu yang cukup populer di berbagai daerah ketika bulan puasa seperti dikutip dari laman Indonesia Travel.

1. Bubur kanji rumbi – Aceh

Sepanjang bulan Ramadan, biasanya masjid akan rutin menggelar acara buka bersama. Di beberapa daerah di Indonesia, ada menu khusus yang disiapkan sebagai menu khas Ramadan.

Satu di antaranya yang sangat terkenal ialah bubur kanji rumbi dari Aceh. Masjid-masjid di provinsi dengan julukan Serambi Mekah ini biasanya membagikan bubur kanji rumbi kepada masyarakat. Selama bulan puasa, bubur ini juga dapat dibeli di kampung kuliner Ramadan.

Bubur dengan warna kecoklatan ini memiliki aroma dan rasa rempah-rempah yang kuat. Ini karena resepnya dipengaruhi oleh masakan India. Karena kekayaan rempah-rempah yang ada di dalamnya, bubur ini tak hanya mengenyangkan tetapi juga membuat tubuh terasa lebih hangat.

BACA JUGA: Kemenparekraf Luncurkan Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024

2. Putu mangkok – Kepulauan Riau

Di Kepulauan Riau, masyarakat memiliki satu kuliner yang khas yakni putu mangkok. Kue dengan bahan utama tepung beras ini memiliki rasa manis tetapi tidak akan membuat Anda merasa enek, berkat parutan kelapa yang memberi rasa gurih.

Lalu apa yang membedakan putu ini dengan putu pada umumnya? Kalau soal rasa mungkin kurang lebih sama, tapi yang menjadi keunikannya adalah bentuknya. Sama seperti namanya, putu mangkok ini memang berbentuk menyerupai mangkok yang terbalik.

3. Ketan bintul – Banten

Menu yang konon sudah ada sejak abad ke-16 ini terbuat dari ketan dan diberi taburan serundeng (kelapa parut yang disangrai dengan berbagai rempah-rempah).

Sebagai pelengkap, ketan bintul biasanya dicocol dengan kuah semur daging dan ada pula yang menyantapnya dengan empal daging sapi. Ketan bintul menjadi kuliner khas Ramadan karena biasanya memang hanya dijual selama bulan Ramadan.

Setelah puasa usai, penjualnya tidak lagi menjajakan makanan ini. Selain itu, ada cerita yang berkembang di masyarakat lokal yang menyebutkan bahwa dulu Sultan Banten sangat menyukai ketan bintul untuk berbuka puasa.

BACA JUGA: Beberapa Tradisi Sambut Ramadan di Indonesia

4. Mi Glosor – Bogor, Jawa Barat

Sepanjang bulan puasa, penjual mi glosor akan meningkat. Anda dapat menemukannya dengan mudah di pinggir jalan atau di pasar takjil.

Adapun penamaan Mi Glosor diambil karena mi yang menjadi bahan utamanya memiliki tekstur sangat licin sehingga sangat mudah ditelan seperti meluncur begitu saja di tenggorokan. Tekstur licin itu didapatkan karena bahan pembuatan mi bukan tepung terigu tetapi tepung singkong atau aci.

5. Kicak – Daerah Istimewa Yogyakarta

Takjil dengan rasa manis bercampur gurih ini dibuat dari ketan yang diberi santan, nangka, dan kelapa parut. Dulunya, kicak tidak dibuat dari ketan melainkan singkong, namun ada sedikit perubahan pada bahan utamanya.

Menurut cerita masyarakat lokal, takjil ini pertama dibuat pada 1970-an oleh Mbah Wono. Waktu itu Mbah Wono menjual kicak di pasar sore yang lokasinya ada di Kauman. Karena banyak yang menyukainya sebagai takjil, akhirnya kicak kian populer dan menjadi makanan khas Yogyakarta hingga sekarang.

6. Bongko kopyor – Gresik, Jawa Timur

Ini adalah takjil yang sangat terkenal khususnya di Gresik, Jawa Timur. Makanan ini terbuat dari bubur mutiara, nangka, roti tawar, kelapa muda, pisang, dan santan yang kemudian dibungkus dengan daun pisang lalu dikukus.

Sama dengan kuliner yang sudah disebutkan sebelumnya, bongko kopyor juga mudah ditemukan di pinggir jalan ketika bulan Ramadan. Namun, makanan ini cukup sulit dijumpai ketika hari-hari biasa.

7. Sotong pangkong – Pontianak, Kalimantan Barat

Sajian ini menggunakan cumi sebagai bahan utama. Yang menjadi daya tarik adalah cumi tersebut tidak digoreng tapi dipanggang. Namun, sebelum itu, cumi sudah terlebih dahulu dijemur hingga kering.

Sebelum disajikan, daging cumi yang sudah dipanggang akan dipukul-pukul dengan palu. Tujuannya agar daging lebih empuk dan mudah dikunyah. Sotong pangkong umumnya disantap bersama bumbu kacang atau diolah dengan bumbu pedas manis.

BACA JUGA: Campervan Park Suguhkan Kesejukan dan Kehangatan Khas Sari Ater

8. Barongko – Makassar, Sulawesi Selatan

Barongko adalah makanan khas Suku Bugis, Makassar. Rasanya yang manis dan gurih sangat pas disantap untuk berbuka puasa. Bahan yang digunakan untuk mengolah barongko antara lain pisang, telur, santan, gula pasir, dan garam.

Bahan-bahan tersebut dihaluskan dan dicampur. Setelah itu, adonan akan dibungkus dengan daun pisang lalu dikukus. Untuk yang suka berbuka puasa dengan makanan dingin, barongko dapat dimasukkan ke dalam kulkas dulu dan takjil ini bisa dikeluarkan saat sudah mendekati waktu berbuka.

9. Kue Asidah – Maluku

Kue ini sebenarnya berasal dari Arab dan masyarakat Maluku mulai mengenal kue yang mirip dodol ini saat Islam mulai masuk ke wilayah Indonesia bagian timur.

Sepanjang bulan Ramadan, kue asidah sering dijadikan takjil karena rasanya yang cukup manis. Tak perlu bersusah payah untuk membuatnya sendiri, kue ini akan sangat mudah dijumpai di pasar takjil dan di pinggir-pinggir jalan sepanjang bulan Ramadan.

(mc/ril)