Mounture.com — Mendaki gunung bukan hanya soal menaklukkan puncak, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa hidup berdampingan dengan alam. Setiap jalur pendakian menyimpan keindahan, namun juga kerentanan. Sayangnya, masih banyak pendaki yang kurang menghargai lingkungan, meninggalkan sampah, hingga merusak ekosistem.
Opini ini menekankan bahwa pendakian seharusnya tidak hanya dipandang sebagai aktivitas rekreasi, melainkan juga bentuk tanggung jawab terhadap kelestarian alam.
Gunung Bukan Sekadar Destinasi
Gunung adalah ekosistem hidup yang menjadi rumah bagi flora dan fauna. Ketika pendaki tidak menjaga kebersihan atau bertindak sembarangan, dampaknya bisa merusak keseimbangan alam yang telah terjaga selama ratusan tahun.
Sampah Adalah Musuh Bersama
Sampah plastik dan sisa makanan masih menjadi masalah klasik di jalur pendakian. Tindakan kecil seperti membawa kembali sampah pribadi sebenarnya memiliki dampak besar untuk menjaga kelestarian gunung.
BACA JUGA: Larangan Mendaki Gunung Guntur: Tiga Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Pendaki
Jejak Pendakian yang Bijak
Prinsip Leave No Trace atau tidak meninggalkan jejak menjadi pedoman penting. Artinya, pendaki hanya meninggalkan jejak kaki, membawa pulang kenangan, dan tidak merusak apa pun yang ada di gunung.
Alam Memberi, Kita Menghargai
Gunung memberi banyak hal: udara segar, pemandangan indah, hingga ketenangan batin. Sebagai gantinya, sudah seharusnya kita menghargai dengan menjaga kelestariannya.
Kesadaran Kolektif
Menghargai alam bukan hanya tugas satu orang, tetapi tanggung jawab bersama. Jika setiap pendaki memiliki kesadaran yang sama, maka gunung-gunung di Indonesia bisa tetap indah untuk generasi mendatang.
(mc/sr)