
Foto: Shutterstock/Dewi Zubaidah
Mounture.com — Setiap daerah di Indonesia memiliki daya tarik wisata unggulannya masing-masing, begitupun dengan Kota Bandung. Selain terkenal memiliki berbagai macam kuliner yang lezat, Bandung juga memiliki destinasi wisata yang menarik dikunjungi.
Satu di antaranya yang sukses menarik banyak perhatian wisatawan adalah Hutan Mycelia yang berada di Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Jika biasanya wisata di Bandung menonjolkan udara sejuk dan pemandangan alam yang indah, Hutan Mycelia sedikit berbeda. Sebab, Hutan Mycelia menawarkan wisata malam di kawasan Cikole yang menggabungkan unsur alam, seni, dan teknologi.
Meski dibutuhkan sekitar 50 menit perjalanan untuk sampai ke tempat wisata terpopuler satu ini. Namun, suasana magis yang menyambut kita setibanya di sana, seakan langsung menghilangkan rasa lelah akibat perjalanan panjang. Karena kita akan disambut udara sejuk khas pegunungan, berpadu dengan permainan cahaya yang unik.
Jika Anda mencari destinasi wisata yang unik dan estetik, maka Hutan Mycelia adalah pilihannya. Sebab, destinasi wisata satu ini menawarkan suasana yang artistik layaknya masuk ke negeri dongeng atau dunia peri.
Hal ini tentu berkat adanya pepohonan rindang, deretan bebatuan, serta bangunan unik mirip jamur dan iringan audio yang membuat suasana layaknya berada di negeri dongeng.
BACA JUGA:
Patah Hati? Naik Gunung Bisa Jadi Obatnya
Telaga Claket, Wisata Alam Ikonik di Wonogiri
Sekadar informasi, nama Mycelia pada destinasi wisata ini merujuk pada jaringan jamur yang banyak ditemukan di hutan-hutan. Itu mengapa, jangan heran kalau Anda menemukan banyak jamur di destinasi wisata terpopuler di Bandung satu ini. Baik itu tayangan animasi tentang jamur, hingga patung dekorasi jamur yang lucu dan menggemaskan.
Daya tarik destinasi wisata Hutan Mycelia tidak hanya menawarkan suasana hutan yang magis saja. Tapi, juga dikenal sebagai wisata alam dengan menyelipkan instalasi video mapping satu-satunya di Lembang.
Kita bisa menemukan enam titik yang menggunakan video mapping sebagai sarana bercerita tentang jamur. Seperti di antaranya Rumah Ras Jalar, Rumah Ras Jaga, Rumah Ras Tata, Rumah Ras Daur, Rumah Ras Semai, dan Portal Air Terjun.
Menariknya, Anda tidak hanya berwisata dan dibuat kagum dengan dekorasi jamur-jamur di dalam hutan saja. Tapi, juga berkesempatan wisata edukasi mengenal dunia jamur secara mendalam.
Jauh dari kata membosankan, karena kita bisa belajar lewat pencahayaan warna-warni dan elemen audio visual, yang membuat kegiatan belajar terasa lebih menyenangkan.
Sumber: Kemenparekraf
(mc/ril)