Mengenal Gunung Maras di Pulau Bangka

Pemandangan Gunung Maras (Foto: dok. BKSDA Sumsel)

Mounture.com — Gunung Maras yang terletak di Pulau Bangka merupakan satu-satunya gunung yang ada di pulau tersebut. Gunung ini masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Maras yang merupakan kawasan konservasi termuda yang berada di Bangka Induk, dan Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung.

Gunung Maras yang memiliki ketinggian 699 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu berada di Desa Berbura, Kecamatan Riau Silip dan Desa Dalil, Kecamatan Bekam. Meski tidak setinggi gunung-gunung lainnya, Gunung Maras menjadi dataran tertinggi di Pulau penghasil timah terbesar di Indonesia itu.

Untuk melakukan pendakian ke Gunung Maras, pendaki bisa melalui jalur Desa Berbura dan direkomendasikan melakukan trekking pada dini hari dari pos terakhir untuk dapat menikmati matahari terbit serta hamparan teluk Kelabat Dalam dari puncak Gunung Maras.

Baca juga: Rekomendasi Wisata Alam di Majalengka untuk Akhir Pekan

Adapun sebelum melakukan pendakian, pendaki harus melakukan perjalanan sekitar satu kilometer untuk menuju ke Air Terjun Maras yang merupakan lokasi awal untuk memulai pendakian. Di lokasi Air Terjun Maras ini, pendaki bisa mengambil air untuk perbekalan, sebab di sepanjang perjalanan tidak ada lagi sumber air.

Untuk menuju ke puncak Gunung Maras, pendaki akan melalui enam pos pendakian, dan satu pos lagi ialah puncak Gunung Maras. Untuk waktu tempuh, setiap pendaki memiliki waktu berbeda-beda sesuai fisik dan mental.

Sebab, jalur pendakian yang akan dilalui berupa lereng yang cukup terjal dan menanjak, terlebih ketika akan sampai ke puncak Gunung Maras. Pendaki pun diminta untuk tetap fokus dan mengatur langkah kakinya agar tidak terpleset.

Perlu diingat, untuk mendaki ke Gunung Maras, ada beberapa larangan yang harus dipatuhi oleh pendaki, diantaranya dilarang merusak apapun yang dapat merusak ekosistem, dilarang membawa senjata tajam, minuman keras, obat-obatan terlarang.

Selain itu, ada pula pantangan adat, yaitu pantang mandi di air tanpa berpakaian, pantangan bersiul, pantang membawa telur bebek, pantang berkata kotor, pantang membawa ketan, pantang memukul jangkar pohon menggunakan tongkat, pantang menyalakan api unggun, dan pantang membawa pisang masak. (MC/RIL)