
Foto: Pesona.Travel
Mounture.com — Jika ingin merasakan pesona alam gunung dan lautan dalam satu perjalanan, Gunung Api Banda di Maluku adalah pilihan tepat.
Gunung berapi aktif setinggi 656 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini menjadi ikon utama Kepulauan Banda, wilayah yang terkenal sebagai penghasil rempah di Maluku Tengah.
Secara resmi, gunung ini bernama Ganapus, namun lebih populer dengan sebutan Gunung Api Banda. Letaknya strategis, diapit oleh dua pulau besar, yakni Banda Besar dan Naira. Jalur pendakian biasanya dilakukan dari lereng selatan.
Meski tidak terlalu tinggi, jalurnya cukup menantang dengan rata-rata elevasi 45 derajat. Permukaan jalannya dipenuhi batu kerikil sisa letusan, membuat pendakian membutuhkan tenaga ekstra. Bagi pendaki yang fit, puncak bisa dicapai dalam waktu 3–4 jam.
BACA JUGA: Peraturan Pendakian Gunung Sumbing via Dukuh Seman yang Wajib Diketahui Pendaki
Mengutip laman pesona.travel, waktu yang disarankan untuk memulai pendakian adalah sekitar pukul 4 pagi, sehingga pendaki bisa sampai di puncak tepat saat matahari terbit. Dari sana, panorama lautan dan gugusan Kepulauan Banda terlihat begitu memukau.
Gunung Api Banda memiliki hutan lebat di bagian bawah. Namun, pepohonan hanya menaungi jalur hingga separuh ketinggian gunung. Selebihnya, jalur didominasi semak dan rumput hingga ke puncak.
Mendekati puncak, pendaki akan mencium aroma belerang yang kuat, tanda aktivitas vulkanik masih terasa. Dari atas, terlihat kawah Ganapus yang masih mengepulkan asap di sisi barat.
Sementara di arah timur, pemandangan Pulau Naira dan Banda Besar tersaji jelas. Dari celah bebatuan di puncak, hembusan udara panas dari kawah pun masih bisa dirasakan.
Dengan keindahan alam, tantangan pendakian, serta panorama laut biru yang mengelilinginya, Gunung Api Banda menawarkan pengalaman mendaki yang berbeda dari gunung lain di Indonesia. Bukan hanya sekadar pendakian, tetapi juga perjalanan menikmati perpaduan pesona gunung berapi dan lautan tropis Maluku.
(mc/ril)