Mounture.com — Kegiatan mendaki gunung merupakan salah satu aktivitas yang memiliki risiko tinggi. Salah satu risiko yang bisa terjadi saat melakukan pendakian ke gunung dan juga menjadi momok bagi pendaki ialah tersesat di gunung.
Dalam beberapa kasus, sebanyak 85 persen terjadinya tersesat di gunung terjadi pada saat pendaki jalan menuruni puncak gunung. Oleh karenanya, saat melakukan pendakian, persiapan yang matang serta pengetahuan dan pengalaman sangatlah dibutuhkan.
Dikutip dari Cozmeed Official dan berbagai sumber, berikut ini beberapa faktor penyebab pendaki tersesat di gunung.
– Faktor diri sendiri
- Mementingkan ego
Ego mampu membuat pendaki meremehkan persiapan dan perlengkapan pendakian serta manajemen perjalanan.
- Tidak mencari informasi pendakian
Pengetahuan mengenai jalur pendakian yang akan dilalui sangat penting untuk diketahui. Meskipun didampingi oleh pemandu atau orang yang sudah berpengalaman.
- Tidak menguasai ilmu navigasi
Meski terdengar sepele, namun ilmu navigasi seperti membaca peta, kompas, dan menentukan arah sangat penting untuk seorang pendaki.
- Tidak fokus dan hilang konsentrasi
Kondisi saat tubuh lelah dan kehilangan banyak tenaga bisa membuat fokus dan konsentrasi menjadi menurun, sehingga membuat diri menjadi berhalusinasi, kehilangan cara berpikir, hingga salah mengambil keputusan.
Baca juga: Kiat Mendaki Gunung agar Tidak Tersesat di Jalur Pendakian
– Faktor teknis
- Minimnya rambu pendakian
Minimnya rambu-rambu peringatan, dan penunjuk arah bisa dengan mudah membuat pendaki tersesat.
- Terpisah dari rombongan
Untuk menjaga kelancaran, keamanan dan keselamatan selama pendakian maka diperlukan sebuah tim solid. Di mana setiap anggota tim harus saling menjaga tanpa mengandalkan orang lain. Adapun terpisah dari rombongan seringkali terjadi dikarenakan ego masing-masing yang tidak mementingkan diri sendiri.
- Gunakan jalan pintas
Dalam banyak kasus, pendaki seringkali tersesat dikarenakan menggunakan jalan pintas. Alih-alih untuk lebih cepat sampai, tetapi malah membuat bahaya.
– Faktor alam
- Cuaca
Kondisi cuaca di gunung seperti turunnya kabut tebal bisa membuat jarak pandang menjadi terbatas. Hal itu bisa membuat pendaki kesulitan dalam melihat area sekitar sehingga bisa membuat menjadi disorientasi.
- Mendaki malam hari
Kendati didukung dengan peralatan yang memadai seperti senter yang terang dan sebagainya. Mendaki malam hari tidak direkomendasikan dikarenakan jarak pandang yang lebih terbatas dibandingkan siang hari. Selain itu, mendaki malam hari pun membuat jalur tidak terlihat yang membuat salah dalam memilih jalur.
– Faktor Medan
- Area puncak
Area puncak gunung yang tidak terdapat vegetasi terkadang menyulitkan pendaki dalam membedakan lokasi. Oleh karenanya, ketika turun dari puncak gunung, pendaki diharuskan untuk tetap fokus dan konsentrasi serta tidak terburu-buru yang malah akan membuat tersesat.
- Area perkebunan penduduk dan hutan
Perkebunan penduduk seringkali dilewati saat melakukan pendakian, di sini biasanya akan ditemui banyak sekali jalur percabangan, di mana jika tidak teliti maka bisa salah dalam mengambil jalur. Sama halnya dengan hutan, yang memiliki vegetasi lebat, yang mana jalur menjadi tertutup bakal menyulitkan saat memilih jalur yang tepat. (MC/CZ/PC)