Panduan Lengkap Mendaki Gunung Arjuno via Sumber Brantas: Rute Terfavorit

  • 11 June 2025 06:50

Pos 2 (Watu Gede) di jalur Gunung Arjuno via Sumber Brantas/Cangar (Foto: dok. Tahura Raden Soerjo)

Mounture.com — Gunung Arjuno, dengan ketinggian 3.339 meter di atas permukaan laut (mdpl), menjadi salah satu destinasi favorit para pendaki di Jawa Timur. Berdampingan dengan Gunung Welirang, gunung ini berlokasi di perbatasan Kota Batu, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Pasuruan, serta berada di bawah pengelolaan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo.

Untuk mencapai puncaknya, pendaki dapat memilih salah satu dari empat jalur resmi: Sumber Brantas, Lawang, Tambaksari, dan Tretes. Dari keempatnya, jalur Sumber Brantas, yang juga dikenal sebagai via Cangar atau via Batu, merupakan pilihan yang cukup populer karena meskipun jaraknya lumayan jauh, treknya relatif lebih mudah dijangkau.

Akses Menuju Basecamp dan Perizinan

Bagi pendaki yang tertarik menaklukkan Gunung Arjuno via Sumber Brantas, tujuan pertama adalah basecamp pendakian yang beralamat di Jalan Raya Sumber Brantas No. 246, Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur.

Sebelum memulai pendakian, setiap pendaki diwajibkan untuk mengurus perizinan. Proses ini dapat dilakukan di Kelurahan Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, yang lokasinya bersebelahan dengan Pos Pengamanan Hutan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo. Perizinan yang lengkap adalah kunci untuk pendakian yang aman dan nyaman.

BACA JUGA: Sekilas Tentang Jalur Pendakian Gunung Kerinci via Kersik Tuo

Detail Perjalanan Menuju Puncak Arjuno via Brantas

Pendakian Gunung Arjuno via Sumber Brantas akan melewati lima pos utama sebelum mencapai puncaknya, dengan estimasi waktu tempuh sekitar 7 hingga 8 jam perjalanan. Berikut adalah rincian detail perjalanan yang dikutip dari laman resmi Tahura Raden Soerjo:

1. Basecamp RPH 04 – Pos 1 (Brakseng)

Waktu tempuh dari basecamp menuju Pos 1 (Brakseng) diperkirakan dua jam. Penting untuk diketahui, tidak ada plakat penunjuk arah di sepanjang jalur dari tempat parkir hingga Pos 1, sehingga peta yang diberikan petugas menjadi panduan utama. Pendaki disarankan untuk tidak ragu bertanya kepada warga sekitar yang bekerja di ladang jika membutuhkan bantuan arah.

Alternatif lain untuk menuju Pos 1 adalah dengan memanfaatkan jasa ojek yang disediakan oleh petugas pos. Ojek ini dikelola oleh warga lokal yang bekerja sama dengan pihak RPH 04. Dengan biaya berkisar Rp20.000 – Rp25.000, perjalanan dapat dipersingkat menjadi hanya 20 menit.

Jalur menuju Pos 1 didominasi jalan makadam bercabang yang melintasi ladang warga. Pastikan untuk selalu memeriksa rute dan peta yang diberikan. Di ujung perjalanan ini, pendaki akan menemukan sebuah gubuk penanda arah pendakian, menandakan pintu masuk menuju hutan.

2. Pos 1 – Pos 2 (Watu Gede)

Rute dari Pos 1 ke Pos 2 (Watu Gede) relatif santai, tidak terlalu menanjak, namun cukup panjang, memakan waktu 1,5 – 2 jam. Pos 2 ditandai dengan plakat hijau dan sebuah batu besar di area yang cukup landai, cukup untuk mendirikan dua tenda.

3. Pos 2 – Pos 3 (Daplang)

Dari Pos 2, kemiringan trek masih terbilang kecil, namun di sini ketahanan fisik pendaki akan diuji karena medannya yang panjang. Perjalanan di tengah hari bisa terasa terik karena vegetasi hutan didominasi semak dan pohon kecil. Di Pos 3 (Daplang), tersedia banyak area landai yang cocok untuk mendirikan tenda.

Pendaki memiliki dua opsi cabang jalan di Pos 3. Cabang pertama mengarah langsung ke Gunung Welirang melalui hutan lebat dan tanjakan berat namun dengan jarak yang lebih pendek. Cabang kedua, yang harus dipilih jika targetnya adalah Puncak Arjuno, akan membawa pendaki melalui Lembah Lengkean (Pos 4).

BACA JUGA: Detail Waktu Pendakian Gunung Ciremai via Jalur Apuy

4. Pos 3 – Pos 4 (Lembah Lengkean/Sadelan)

Perjalanan menuju Pos 4 membutuhkan waktu sekitar dua jam. Vegetasi pohon mulai berubah menjadi gugusan cantigi besar nan lebat, yang kemudian berganti menjadi rumput di atas padang berbatu yang luas.

Selama perjalanan ini, pendaki juga akan menemukan beberapa uap panas alami yang memancar dari balik batu, yang terkadang bisa dimanfaatkan untuk mengambil air, meskipun tidak disarankan untuk bergantung sepenuhnya pada sumber ini.

Lembah Lengkean seringkali menjadi lokasi pilihan para pendaki untuk bermalam, terutama jika tiba di malam hari, untuk melindungi diri dari dinginnya malam yang ekstrem.

5. Pos 4 – Lapangan Kotak

Perjalanan selanjutnya, sekitar 45 menit, menawarkan medan yang lebih santai dengan dominasi turunan dan minim tanjakan. Namun, penting untuk diingat bahwa di rute ini sulit ditemukan flora yang bisa dimakan dan sumber mata air.

Pendaki wajib memastikan perbekalan cukup, karena setelah Lapangan Kotak, jalur akan menjadi lebih menantang. Perjalanan ini melintasi jalan setapak di sebelah timur Gunung Kembar 2 dan melalui Alas Lali Jiwo.

6. Lapangan Kotak – Puncak Arjuno

Dari Lapangan Kotak, pendaki akan menguras banyak tenaga dan mental. Medan pendakian berubah menjadi tanjakan berbatu yang melelahkan, melewati area seperti Pasar Dieng, Gentong Growah, dan Puncak Semu.

Terdapat juga jalan bercabang tanpa plakat yang seringkali menyesatkan, serta vegetasi hutan yang padat. Selain itu, ada juga jalur pertemuan dengan basecamp lain yang bisa menambah kebingungan. Ketahanan fisik dan mental sangat diuji di segmen terakhir ini.

(mc/pd)