Mengenal Jalur Pendakian Gunung Salak via Cimelati

Mounture.com — Gunung Salak yang berada di dua Kabupaten yakni Sukabumi dan Bogor, Jawa Barat merupakan salah satu gunung yang memiliki jalur yang cukup sulit dan dikenal memiliki banyak cerita mistis.

Gunung dengan ketinggian 2.211 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu memiliki tiga jalur pendakian resmi, yakni via Cidahu, Pasir Reungit, dan Cimelati. Adapun via Cimelati merupakan jalur pendakian yang belum lama diresmikan oleh Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

Menariknya, jalur Gunung Salak via Cimelati ini disebut paling pendek dan cepat jika dibandingkan dengan jalur pendakian lainnya. Namun, di sepanjang jalur pendakian via Cimelati ini pendaki akan kesulitan untuk menemukan sumber air.

Dikutip dari laman booking online TNGHS, disebutkan perjalanan pendakian melalui Cimelati ini akan dimulai dari Desa Kutajaya dengan menyusuri ladang dan kebun pertanian penduduk, karena banyaknya percabangan maka perjalanan sebaiknya dilakukan siang hari, usahakan untuk selalu mengikuti punggungan gunung.

Bila agak sulit menemukan jalur bisa mengikuti arah ke air terjun. Terdapat tanda-tanda yang jelas pada setiap Pos, namun tanda-tanda penunjuk arah menuju puncak sangat jarang, untuk itu terdapat beberapa petunjuk yang dapat digunakan yaitu berupa tali-tali rafia.

BACA JUGA: Ditemani ‘Sosok Putih’ di Gunung Salak

Di sepanjang jalur tidak ada tempat yang cukup luas dan datar untuk membuka tenda. Di beberapa Pos terdapat tempat yang cukup untuk mendirikan 1-2 buah tenda ukuran kecil. Jalur ini jarang dilewati pendaki sehingga kadangkala tertutup rumput dan dedaunan.

Setelah melintasi ladang pertanian penduduk, pendaki akan melintasi hutan yang cukup lebat namun tidak terlalu lembab. Selanjutnya akan dijumpai pertigaan dari Kutajaya, air terjun dan menuju puncak.

Berjalan menuju ke arah puncak sekitar beberapa ratus meter akan dijumpai Pos 3. Jalur terus menanjak melintasi hutan-hutan yang cukup lebat. Di Pos 4, pendaki akan menemukan percabangan lagi.

Di Pos 4 ini terdapat pipa saluran air, jangan mengikuti pipa saluran air, baik yang ke atas (kiri) maupun ke bawah (kanan). Yang lebih penting lagi jangan merusak pipa saluran air untuk memperoleh air minum.

Setelah melewati Pos 4 jalur kelihatan cukup jelas dan tidak banyak percabangan lagi. Dengan berjalan menempuh sekitar satu jam akan sampai di Pos 5.

BACA JUGA: Kodok Merah yang Langka Ditemukan di Gunung Salak

Jalur semakin menanjak melintasi hutan lebat dan kadangkala kita harus melintasi akar-akar pohon. Sepanjang jalur Cimelati ini pemandangan monoton hanya berupa hutan-hutan, namun kadangkala akan melihat satwa-satwa seperti aneka jenis burung, juga suara-suara monyet, bahkan seringkali rombongan monyet melintasi jalur ini.

Untuk menuju Pos 6 diperlukan waktu sekitar satu jam perjalanan. Di Pos 6 terdapat tanah datar yang cukup untuk mendirikan satu buah tenda. Masih diperlukan lagi waktu sekitar satu jam perjalanan untuk menuju puncak gunung Salak 1.

Masih dalam suasana hutan yang semakin lebat dan disertai tiupan angin yang semakin kencang, lintasan kadang berupa batu besar ketika hendak mencapai puncak. Muncul tepat di samping makam Mbah Gunung Salak, maka sampailah kita di puncak Gunung Salak 1 dengan ketinggian 2.211 mdpl. (MC/LS)