Gunung Rogojembangan, Permata Tersembunyi di Banjarnegara-Pekalongan dengan Pesona Alam Asri

Puncak dari Gunung Rogojembangan – Foto: Google Maps/@Hara Permanato

Mounture.com — Bagi sebagian pendaki, nama Gunung Rogojembangan mungkin belum terlalu familiar. Gunung yang terletak di perbatasan Kabupaten Banjarnegara dan Pekalongan, Jawa Tengah ini masih tergolong sepi peminat dan lebih sering dikunjungi oleh pendaki lokal. Namun, keindahan alamnya yang asri menjadikannya sebagai destinasi pendakian yang layak dijelajahi.

Dengan ketinggian 2.177 meter di atas permukaan laut (mdpl), Gunung Rogojembangan tercatat sebagai salah satu dari tujuh puncak tertinggi di Jawa Tengah.

Daya tarik utamanya terletak pada keasrian alam serta keberadaan tanaman kantong semar yang tumbuh liar di beberapa titik jalur pendakian.

Terdapat tiga jalur utama untuk menuju puncak, yaitu Desa Gumelem (Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan), Desa Simego (Petungkriyono, Pekalongan), dan Desa Karangmalang (Kecamatan Jatilawang, Banjarnegara).

Dari ketiga jalur tersebut, Desa Gumelem menjadi jalur favorit karena medannya lebih bersahabat dan mudah diakses. Perjalanan dari pusat Kota Pekalongan menuju basecamp di Gumelem memakan waktu sekitar 2 jam.

BACA JUGA: Mendaki Gunung: Aktivitas yang Ampuh Perkuat Kesehatan Mental

Gunung Rogojembangan memiliki tiga pos pendakian, dengan Puncak Raja sebagai titik tertinggi. Estimasi waktu perjalanan dari basecamp ke puncak sekitar tiga jam. Berikut rinciannya:

– Basecamp – Pos 1 (±60 menit): Melintasi perkebunan warga dan semak belukar, terdapat sebuah terowongan yang disebut mirip dengan jalur Gunung Prau via Igirmranak.

– Pos 1 – Pos 2 (±60 menit): Jalur landai dengan akar pohon dan pepohonan rindang.

– Pos 2 – Pos 3 (±30 menit): Jalur terpendek tapi paling ekstrem, dengan kemiringan mendekati 90 derajat. Pendaki harus memanfaatkan akar pohon atau tali.

– Pos 3 – Puncak Raja (±30 menit): Jalur landai dengan dominasi hutan bambu. Area camp terbatas, hanya bisa menampung 4–5 tenda.

Setibanya di Puncak Raja, pendaki akan disuguhkan pemandangan memukau, terutama saat pagi hari. Terlihat dengan jelas Gunung Slamet, Gunung Sindoro, hingga Laut Jawa dari kejauhan.

Karena jalur pendakian masih sangat alami dan jarang dilalui, disarankan untuk tidak melakukan pendakian malam hari. Jalur yang rimbun dan minim penanda berpotensi membuat pendaki tersesat.

Selain itu, tidak tersedia sumber mata air, sehingga pendaki wajib membawa persediaan air yang cukup dari basecamp.

(mc/fa)