Mounture.com — Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Pekalongan Barat mengumumkan akan kembali membuka jalur pendakian Gunung Slamet yang melalui wilayahnya mulai Sabtu, 17 Oktober 2020.
Pembukaan kembali jalur pendakian itu berdasarkan surat edaran bernomor 0713/058.1/PKB/DIVRE JATENG/2020 yang ditandatangani oleh Administratur/Kepala KPH Pekalongan Barat, Gunawan Catur Hendro tertanggal 14 Oktober 2020.
Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa pembukaan jalur pendakian itu berdasarkan surat dari Kepala Badan Geologi nomor 726.Lap/45/BGL.V/2020 tanggal 9 Oktober 2020 perihal penurunan tingkat aktivitas Gunungapi Slamet dari level II (Waspada) menjadi Level I (Normal).
“Maka, kami sampaikan bahwa untuk jalur pendakian Gunungapi Slamet yang melalui wilayah Pangkuan Hutan KPH Pekalongan Barat dapat dibuka kembali,” tulis surat edaran tersebut.
Namun, Perhutani menerapkan beberapa ketentuan pada pembukaan jalur pendakian itu, diantaranya tidak mendaki melebihi titik aman 1 kilometer dari puncak dengan alasan potensi bahaya yang mungkin terjadi saat ini adalah erupsi freatik tanpa gejala vulkanik yang jelas disertai lontaran material pijar yang ancamannya berada di sekitar puncak.
Selain itu, endapan lahar dingin hasil erupsi selama ini nampak retak-retak, sehingga dikhawatirkan saat hujan lebat di puncak terjadi longsoran dan banjir lahar dingin.
Sementara ketentuan kedua, yaitu tetap memberlakukan protokol kesehatan dengan menyediakan sarana dan prasarana untuk pencegahan penularan Covid-19 kepada para pendaki. Lalu, para pendaki diwajibkan membawa surat keterangan bebas Covid-19 (hasil rapid test atau swab negatif) atau SKD dari dokter domisili.
Kemudian, setiap pendaki atau kelompok pendaki wajib mengisi surat pernyataan kesanggupan tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah Gunung Slamet serta kesanggupan menanggung risiko apabila melanggar larangan tersebut, sehingga evakuasi dan asuransi tidak berlaku bila terjadi kecelakaan di dalam radius 1 kilometer dari kawah.
Dan terakhir, pengelola jalur pendakian/basecamp agar senantiasa berkoordinasi dengan Perum Perhutani BKPH setempat, Pos PGA Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.
“Dan mulai pada tanggal Sabtu 17 Oktober 2020 Pendakian Gunung Slamet jalur Guci Basecamp Gupala resmi dibuka. Tapi ingat, tetap patuhi protokol kesehatan Covid-19 dan batas aman pendakian,” tulis akun instagram @basecamp_gupalaedelweis, Jumat, 16 Oktober 2020.
Basecamp Gupala pun mengingatkan bahwa untuk melakukan pendakian, pendaki wajib memenuhi syarat yang ditetapkan diantaranya wajib membawa surat sehat resmi (dari daerah asal), wajib membawa masker (minimal 2 unit), wajib membawa hand sanitizier (pribadi), tidak sakit dan suhu badan tidak lebih dari 38 derajat Celcius, serta wajib cuci tangan sebelum masuk ke basecamp di tempat yang sudah disediakan. (MC/PC)