(Mounture.com) — Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) menerjunkan sebanyak 24 personil untuk melakukan ‘move up’ berupa pengukuran luas area terbakar, pengecekan kondisi jalur, dan sterilisasi jalur dari pendaki di kawasan Gunung Ciremai yang sempat terjadi kebakaran hutan pada beberapa waktu lalu.
Adapun rombongan petugas yang melakukan ‘move up’ ini naik melalui empat jalur pendakian, yakni Apuy di Majalengka, Palutungan, Linggasana, dan Linggajati di Kuningan yang dilakukan sejak Kamis (15/8).
Hendra Rimbani, salah satu personil Polisi Hutan (Polhut) yang terlibat dalam kegiatan ini melaporkan bahwa tidak ada lagi titik api di jalur Linggarjati.
Tadi siang (16/8) melalui “handy talky” (HT) Hendra Rimbani, Polisi Kehutanan (Polhut) melaporkan kondisi jalur pendakian. “Angin bertiup kencang menyebabkan debu beterbangan sehingga mengganggu penglihatan dan pernafasan,” katanya seperti dikutip dari laman resmi TNGC (http://tngciremai.com).
Sementara Polhut lainnya, baik yang naik melalui jalur Linggasana, jalur Palutungan dan juga jalur Apuy pun melaporkan hal yang sama. Sedangkan untuk aktivitas pendakian, di mana pihak TNGC memberlakukan penutupan jalur sementara, dilaporkan juga tidak ada aktivitas pendaki di jalur-jalur pendakian Gunung Ciremai.
Pihak TNGC mengkonfirmasi bahwa para petugas ini hingga 18 Agustus 2019 akan terus melakukan pemantauan untuk memastikan jalur bersih dari api dan juga aktivitas pendakian. (MC/PC)