
Foto: Kemenpar
Mounture.com — Sektor pariwisata Indonesia terus menunjukkan tren pertumbuhan positif. Hal ini tercermin dari laporan kinerja Kementerian Pariwisata bulan Juli 2025 yang menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan pergerakan wisatawan nusantara (wisnus).
“Pertumbuhan jumlah kunjungan ini mencerminkan minat yang terus meningkat terhadap destinasi wisata Indonesia,” ujar Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana melalui keterangan resmi, baru-baru ini.
Widiyanti, menyebut pencapaian ini adalah bukti nyata kerja keras ekosistem pariwisata serta sinergi lintas sektor dalam mendorong akselerasi program kepariwisataan nasional.
BACA JUGA: Tips Solo Traveling Naik Kereta Api: Aman, Nyaman, dan Penuh Petualangan!
Data Badan Pusat Statistik (BPS), mencatat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Mei 2025 mencapai 1,31 juta orang atau naik 14,01% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (YoY).
Secara kumulatif, periode Januari–Mei 2025 mencatat 5,63 juta kunjungan, meningkat 7,44% dibandingkan periode yang sama di 2024.
Sementara itu, wisatawan nusantara (wisnus) juga menunjukkan tren positif. Pada Mei 2025, terjadi peningkatan pergerakan sebesar 17,81% YoY, dan secara kumulatif Januari–Mei 2025 tumbuh 16,13%.
Sebaliknya, jumlah perjalanan masyarakat Indonesia ke luar negeri (wisatawan nasional) pada Mei 2025 mengalami penurunan 6,52% YoY. Meski begitu, untuk periode Januari–Mei 2025 tetap mengalami pertumbuhan 7,63% dibandingkan tahun lalu.
“Ini berarti, secara keseluruhan, pariwisata Indonesia masih mencatatkan net devisa positif,” kata Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa.
BACA JUGA: 4 Gunung dengan Biaya Pendakian Termahal di Indonesia, Nomor Satu Capai Puluhan Juta Rupiah
Kementerian Pariwisata berkomitmen menjaga momentum positif ini melalui berbagai strategi. Di antaranya adalah penguatan promosi destinasi, pengembangan paket wisata, dan kolaborasi dengan pelaku usaha pariwisata.
Langkah-langkah ini bertujuan menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata unggulan, baik untuk pasar domestik maupun internasional.
Wakil Menteri Ni Luh Puspa menekankan pentingnya promosi yang konsisten, inovatif, dan terintegrasi, serta sinergi antara Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah, dan stakeholder industri pariwisata.
Laporan bulanan ini juga memuat update mengenai aspek keamanan dan keselamatan wisatawan, kebijakan selama musim liburan sekolah, dukungan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG), serta program prioritas seperti Gerakan Wisata Bersih, Event by Indonesia, dan Pariwisata Naik Kelas.
“Kami menaruh harapan besar agar jumlah kunjungan wisatawan terus meningkat seiring dengan membaiknya citra pariwisata Indonesia di mata dunia. Wisatawan nusantara juga menjadi fondasi kokoh pemulihan sektor ini,” ungkap Menpar.
Namun demikian, ia mengingatkan bahwa pertumbuhan sektor pariwisata harus disertai dengan tanggung jawab kolektif dalam menjamin rasa aman dan nyaman bagi para wisatawan.
“Pariwisata yang tumbuh adalah pariwisata yang dikelola bersama dengan semangat gotong royong,” tutup Menpar.
(mc/ril)