
Foto: Mounture.com/Ahmad
Mounture.com — Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) terus menjadi primadona pariwisata alam Indonesia. Hingga Oktober 2025, kawasan ini mencatat lonjakan jumlah kunjungan wisatawan, baik untuk aktivitas pendakian maupun non-pendakian, sekaligus menunjukkan tren positif dalam pengelolaan sampah dan kontribusi PNBP.
Data TNGR mencatat total 72.528 pengunjung pada destinasi wisata pendakian dan 43.502 pengunjung pada destinasi wisata non-pendakian.
Angka ini menegaskan bahwa Rinjani tetap menjadi magnet wisatawan lokal dan mancanegara berkat keindahan alam, jalur pendakian yang menantang, serta ragam daya tarik wisata lainnya.
BACA JUGA: Desa Pemuteran Bali Raih Penghargaan Best Tourism Village 2025 dari UN Tourism
Seiring bertambahnya kunjungan, tantangan pengelolaan sampah juga meningkat. Hingga Oktober 2025, tercatat 28.410,64 kilogram sampah dari aktivitas pendakian, dan 989,22 kilogram sampah dari aktivitas non-pendakian.
Sebagian besar sampah tersebut adalah sampah anorganik yang berhasil dibawa turun melalui program Pack In Pack Out serta berbagai kegiatan bersih gunung.
Melalui kampanye Go Rinjani Zero Waste, pengelola TNGR mengajak seluruh pengunjung untuk terlibat aktif menjaga kelestarian alam.
BACA JUGA: Go Rinjani Zero Waste 2025: Wujud Nyata Pelestarian Alam di Pelawangan Sembalun
Sementara dari sisi ekonomi, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) kawasan TNGR menunjukkan tren positif. Hingga Oktober 2025, PNBP yang dihimpun mencapai Rp21.653.993.500.
Seluruh dana tersebut disetor ke kas negara dan menjadi bukti bahwa pengelolaan ekowisata dapat berjalan berdampingan dengan upaya pelestarian lingkungan.
Dengan meningkatnya kunjungan, pengelolaan sampah yang lebih baik, dan kontribusi ekonomi yang signifikan, Taman Nasional Gunung Rinjani terus menjadi contoh pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia.
“Dari Rinjani untuk Indonesia, mari bersama menjaga keindahan alam untuk generasi mendatang,” tulis TNGR melalui akun instagram resminya (@btn_gn_rinjani).
(mc/ril)





