Kemenparekraf Apresiasi Gelaran Prambanan Jazz Online

dok. Prambanan Jazz Online

Mounture.com — Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengapresiasi penyelenggaraan konser Prambanan Jazz Online sebagai wujud inovasi dari pelaku industri kreatif untuk tetap berkarya di tengah keterbatasan akibat pandemi Covid-19.

Prambanan Jazz Online yang berlangsung pada Sabtu, 18 Juli 2020 menjadi konser musik virtual pertama di Indonesia yang disiarkan secara langsung dari Candi Prambanan dengan menghadirkan penampilan dari sejumlah musisi, di antaranya Rio Febrian, Frau, dan Langit Sore.

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani menyambut baik pelaksanaan kegiatan Prambanan Jazz Online. Menurut dia, hal ini menunjukkan semangat dari pelaku industri kreatif untuk tetap berkarya dan menciptakan kreativitas tanpa batas di masa pandemi ini, yakni dengan memadukan kreativitas dengan teknologi sebagai solusi.

“Apresiasi kepada penyelenggara atas upaya dan kerja kerasnya untuk tetap melaksanakan kegiatan ini secara online sebagai cara membangkitkan antusiasme audiens bahwa konser tetap bisa dinikmati di situasi pandemi melalui daring. Dengan pelaksanaan kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kesempatan bekerja kembali para pelaku event yang sebelumnya terhenti akibat pandemi Covid-19,” katanya.

Dia menjelaskan, konser musik virtual tetap diselenggarakan dengan selalu memperhatikan protokol keselamatan dan kesehatan kepada seluruh tim produksi dan penampil. Suguhan dari para penampil itu kemudian disiarkan secara live streaming sehingga dapat dinikmati penonton dari rumah.

Tercatat, Prambanan Jazz Online yang berlangsung sekitar 120 menit ini disebut diikuti kurang lebih 20 ribu penonton dari rumah.

Anas Syahrul Alimi, Founder Prambanan Jazz Festival sekaligus CEO Rajawali Indonesia,mengatakan bahwa Prambanan Jazz Festival merupakan acara tahunan yang berlangsung sejak 2015 namun tahun ini terdampak pandemi Covid-19 sehingga harus diundur pelaksanaannya. Event yang semula direncanakan pada 3 – 5 Juli 2020 terpaksa dijadwalkan ulang ke tanggal 30, 31 Oktober, dan 1 November 2020.

“Prambanan Jazz Online ini sebagai salah satu jawaban dari tantangan itu kemudian mengemas konser secara online,” kata Anas.

Menurut Anas, berjarak bukan berarti jauh tetapi memberi ruang untuk mempersiapkan diri kembali. Ia berjanji untuk melakukan perbaikan demi bisa menyuguhkan konser yang tidak hanya menghibur tetapi juga membekas di hati penikmat musik jazz. “Kami juga mengadakan donasi untuk pekerja event dan seni terdampak pandemi Covid-19, khususnya di wilayah Yogyakarta,” tutur dia. (MC/RIL)