
Foto: KAI
Mounture.com — PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional I Sumatera Utara terus mempercepat distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah Sumatera Utara.
Langkah ini diambil menyusul terhambatnya pasokan BBM akibat cuaca ekstrem yang terjadi beberapa waktu lalu, demi menjaga stabilitas kebutuhan energi masyarakat dan industri di Sumut. Jenis BBM yang diangkut meliputi Pertalite, Bio Solar, dan Pertamax.
Manager Humas KAI Divre I Sumut, M. As’ad Habibuddin, menyampaikan bahwa pola operasi angkutan BBM mengalami penyesuaian signifikan setelah gangguan cuaca.
“KAI menambah perjalanan angkutan BBM dari 2 perjalanan per hari menjadi 4 perjalanan per hari guna mengakomodir peningkatan permintaan dari Pertamina,” jelasnya.
Penambahan perjalanan ini mulai berlaku sejak 28 November 2025 dan terus berjalan hingga kini.
Sebelumnya, pada 24–27 November, stok BBM Pertamina ke sejumlah wilayah Sumut sempat terhambat akibat cuaca buruk di laut, menyebabkan keterlambatan kedatangan kapal tanker dan berimbas pada ketersediaan pasokan di Siantar dan Kisaran.
BACA JUGA: Pelabuhan Sibolga Jadi Pusat Distribusi Bantuan Pascabencana Longsor dan Banjir
Sejalan dengan intensifikasi distribusi, volume BBM yang diangkut melalui kereta api juga meningkat. Sebelum cuaca ekstrem, angkutan BBM per hari mencapai 42 gerbong ketel atau 1.428 KL per hari.
Setelah penambahan perjalanan, naik menjadi 48 gerbong ketel atau 1.632 KL per hari. Untuk mendukung distribusi optimal, layanan angkutan BBM saat ini melayani dua rute utama yakni Labuan – Siantar, dan Labuan – Kisaran. Setiap rangkaian kereta terdiri dari 21 gerbong ketel.
KAI menegaskan bahwa percepatan distribusi tidak mengurangi standar keselamatan. Seluruh armada angkutan BBM tetap menjalani pemeriksaan ketat dan dipastikan laik operasi.
“Seluruh sarana dipastikan dalam kondisi baik, laik operasi, dan dipantau ketat untuk menjamin perjalanan berlangsung aman dan lancar,” tegas As’ad.
BACA JUGA: Aktivitas Tambang di Lereng Gunung Slamet Makin Massif
KAI juga melakukan koordinasi rutin dengan Pertamina untuk memastikan pola distribusi sesuai dengan kebutuhan pasar. Komunikasi dilakukan untuk mengevaluasi ketersediaan stok di Labuan, permintaan pasokan di lapangan, dan kecukupan sarana angkutan BBM via kereta.
“KAI berkomitmen penuh untuk mendukung kelancaran pasokan BBM. Penambahan perjalanan kereta angkutan BBM menjadi langkah strategis agar kebutuhan energi masyarakat, industri, dan layanan publik tetap terpenuhi,” tutup As’ad.
(mc/ril)





