Jalur Pendakian Gunung Ciremai Masih Tutup, Ini Alasannya

(Mounture.com) — Hingga saat ini, Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) masih menutup semua jalur pendakian Gunung Ciremai, baik melalui jalur Palutungan, Linggajati, dan Linggasana di Kuningan serta Apuy di Majalengka, Jawa Barat.

Gunung tertinggi di Jawa Barat dengan ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu ditutup untuk kegiatan pendakian dikarenakan adanya kebakaran hutan (karhut) di area kerucut gunung Ciremai.

Dilansir dari laman tngciremai.com, dijelaskan bahwa kebakaran hutan yang melanda kawasan Gunung Ciremai tersebut menghanguskan tiga jenis vegetasi Edelweiss, yakni ‘Anaphalis Javanica’, ‘Anaphalis Maxima’, dan ‘Anaphalis Viscida’. Selain itu, api juga melahap vegetasi Cantigi (Ericaceae), Plending (Nephila maculata), dan semak belukar.

“Ya, area puncak gunung Ciremai menjadi wilayah terhancur yang terbakar. Karena dari kejauhan pun area puncak tampak hitam legam,” ungkap Fire Boss Karhut, Agus Yudantara seperti dikutip dari laman tngciremai.com, baru-baru ini.

Dia mengatakan bahwa rentetan kebakaran hutan juga terjadi di vegetasi savana, Pinus (Pinus merkusii), dan hutan alam sisi utara dan barat gunung Ciremai selama musim kemarau periode Agustus sampai awal November 2019 ini.

Hingga Sabtu, 23 November 2019, bekas area kebakaran hutan pun masih terpantau cokelat kehitaman. Adapun warna ini menandakan belum terjadi pemulihan ekosistem secara suksesi alami di lokasi kebakaran hutan tersebut. Hal ini disebabkan intensitas turun hujan belum merata di gunung Ciremai dan sekitarnya.

“Banyak pendaki yang kami tolak melalui ponsel karena memang masih ditutup,” terang Kewer, salah satu pengelola pendakian jalur Linggajati, Kuningan, Jawa Barat, belum lama ini. (MC/RIL)

Foto: Instagram/@hadisap.id