Mounture.com — Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menurunkan status aktivitas Gunung Semeru dari level IV (Awas) menjadi level III (Siaga) pada Jumat, 9 Desember 2022.
Kendati demikian, aktivitas Gunung Semeru masih menggeliat, di mana terakhir pada Minggu, 11 Desember 2022 pukul 06:52 WIB, Gunung Semeru kembali mengalami erupsi.
Berdasarkan pengamatan PVMBG, tinggi kolom letusan kurang lebih 500 meter di atas puncak (kurang lebih 4176 meter di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan.
BACA JUGA: Fakta Seputar Kawasan TN Bromo Tengger Semeru
Terkait hal itu, PVMBG pun menghimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Selain itu, tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Kemudian, masyarakat diminta untuk mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (MC/RIL)