
Danau Toba – Foto: Kemenparekraf
Mounture.com — Kabar membanggakan datang dari Sumatra Utara. Geopark Danau Toba resmi kembali meraih status green card dalam keanggotaan UNESCO Global Geopark (UGGp). Keputusan ini ditetapkan melalui Sidang Council UNESCO Global Geoparks yang berlangsung pada 5–6 September 2025 di Chili.
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mengapresiasi kolaborasi berbagai pihak yang telah bekerja keras untuk mengembalikan status tersebut.
“Saya mengapresiasi kerja keras gubernur, kepala daerah, badan pengelola, hingga stakeholder pariwisata yang telah menjalankan rekomendasi tim asesor sehingga Danau Toba bisa kembali menjadi green card,” ujar Menpar Widiyanti dalam keterangan pers di Jakarta, baru-baru ini.
Selain Danau Toba, Geopark Rinjani Lombok (NTB) dan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu (Jawa Barat) juga berhasil memperoleh status kartu hijau.
BACA JUGA: Taman Nasional Baluran Terapkan Aturan Baru, Bus Dilarang Masuk Mulai 1 November 2025
UNESCO Global Geopark melakukan revalidasi setiap empat tahun untuk memastikan kualitas dan keberlanjutan geopark di seluruh dunia.
– Green card: memperpanjang status geopark global selama empat tahun penuh.
– Yellow card: perpanjangan hanya dua tahun, disertai catatan perbaikan.
Dalam sidang terbaru, dari 44 geopark yang dievaluasi, Dewan memutuskan 38 mendapatkan green card dan 6 menerima yellow card.
Kementerian Pariwisata memberikan dukungan strategis agar Danau Toba kembali meraih status green card, salah satunya melalui penyelenggaraan “The 1st International Conference: Geo Tourism Destination Toba Caldera UNESCO Global Geopark 2025.”
Menurut Menpar Widiyanti, Geopark Kaldera Toba adalah simbol keharmonisan antara alam, budaya, dan ilmu pengetahuan.
“Status geopark bukan hanya perlindungan, tapi juga peluang untuk membuka ruang pembelajaran dan mengembangkan pariwisata berkelanjutan,” jelasnya.
(mc/ril)