Dibuka 7 Juli 2020, TN Gunung Rinjani Lakukan Persiapan Pembukaan

Puncak Gunung Rinjani (Mounture.com/Agus)

Mounture.com — Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) tengah melakukan berbagai persiapan menuju pembukaan destinasi wisata di kawasan TN Gunung Rinjani yang rencananya akan dibuka pada Selasa, 7 Juli 2020 mendatang.

Melansir akun instagram resmi TNGR, @gunungrinjani_nationalpark, Minggu, 28 Juni 2020, dijelaskan bahwa berbagai tahapan menuju pembukaan destinasi wisata Taman Nasional Gunung Rinjani di era kenormalan baru telah dan masih dilakukan.

“Persiapan protokol, internalisasi SOP dan aplikasi eRinjani, konsultasi publik, serta sosialisasi, edukasi dan simulasi merupakan tahapan yang dilakukan Balai TN Gunung Rinjani untuk menyongsong pendakian New Normal,” tulis akun tersebut.

Adapun untuk persiapan protokol, TNGR melakukannya sejak 26 Mei – 20 Juni 2020 berupa revisi SOP pendakian, penyusunan SOP non-pendakian, penyusunan SOP pencarian, pertolongan, dan evakuasi, penyusunan SOP penanganan sampah, pengadaan Sarpas (sarana dan prasarana), pemantapan aplikasi booking online/eRinjani.

Sementara untuk internalisasi dilakukan pada 22 Juni 2020, berupa internalisasi SOP dan aplikasi booking online/eRinjani. Sementara pada 24 Juni 2020, TNGR melakukan konsultasi publik berupa kesiapan jalur pendakian/destinasi, SOP pendakian, SOP non-pendakian, SOP pencarian, pertolongan, dan evakuasi, SOP penanganan sampah, dan aplikasi booking online/eRinjani.

Sedangkan sosialisasi, edukasi, dan simulasi dilakukan mulai 27 Juni – 6 Juli 2020, diantaranya sosialisasi dan edukasi melalui luring (offline), dan daring (online), serta simulasi SOP pelayanan pengunjung.

“Semoga tanggal 7 Juli besok, pada saat dibuka, sudah bisa siap dari hulu ke hilir, dari orang naik hingga pulang itu betul-betul diperhatikan dengan sebaik baiknya. Mudah-mudahan dengan dibukanya Sembalun ini memberikan semangat bagi kita,” kata Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Sitti Rohmi Djalilah di Kantor Resort Sembalun Balai TNGR, Desa Sembalun, Lombok Timur, Sabtu, 27 Juni 2020.

Sementara Dirjen Konservasi dan Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wiratno menuturkan bahwa yang paling penting (pembukaan Taman Nasional) adalah kedisiplinan menerapkan protokol Covid-19. “Ini kita buka secara bertahan, 10 persen dulu dan kita evaluasi setiap minggu tentu yang kita dahulukan ini domestik,” ujarnya. (MC/RIL)