
Mounture.com — DAMRI memastikan sejumlah layanan vital tetap berjalan, termasuk perintis, Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), dan akses bandara kendati wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat tengah mengalami cuaca ekstrem.
DAMRI melakukan berbagai penyesuaian di titik-titik tertentu guna menjaga keselamatan pelanggan, sembari memastikan mobilitas masyarakat tetap terpenuhi di wilayah-wilayah terdampak.
Sebagian besar layanan DAMRI di Sumatera Utara masih berjalan normal, baik untuk trayek perintis maupun pemandu moda. Adapun update terbaru sebagai berikut 7 trayek perintis masih beroperasi, layanan KSPN Danau Toba tetap berjalan, dengan pengoperasian 6 unit armada.
Lalu rute Medan – Kualanamu telah kembali normal seiring surutnya banjir di sejumlah titik. Namun demikian, beberapa penyesuaian masih dilakukan akibat kelangkaan BBM dan perbaikan jalan di area tertentu.
BACA JUGA: Penjualan Tiket Kereta Api Nataru 2025/2026 Tembus 1,08 Juta
Per 28–29 November, 10 dari 12 trayek perintis DAMRI di Aceh telah kembali beroperasi. Satu rute yang masih belum dapat dilalui adalah Panton Labuh – Bantayan, karena banjir mencapai lebih dari 4 meter di beberapa segmen jalan.
Di wilayah Sumatera Barat, kondisi operasional juga berangsur membaik. DAMRI mencatat 6 dari 7 trayek perintis beroperasi seperti biasa. Akses wisata Maninjau dan Lembah Harau masih ditutup akibat longsor.
Layanan Bandara Minangkabau tetap berjalan, sebagai jalur transportasi vital yang harus dipastikan kelancarannya.
Head of Corporate Communication DAMRI, P. Septian Adri S., menyampaikan bahwa pihaknya terus melakukan pemantauan intensif pada seluruh rute terdampak.
“Kami melakukan pemantauan intensif pada seluruh rute terdampak dan berkoordinasi dengan area regional dan cabang setempat untuk memastikan kondisi terkini. Layanan yang masih dapat beroperasi akan tetap berjalan dengan mengikuti protokol keselamatan yang berlaku,” ujarnya.
DAMRI menegaskan bahwa setiap keputusan operasional mengutamakan keselamatan pelanggan, serta memastikan layanan vital tetap dapat diakses masyarakat selama kondisi cuaca ekstrem berlangsung.
(mc/ril)





