Alat Pemantauan Gunung Kelud Dicuri, Aktivitas Mitigasi Erupsi Terganggu

  • 10 September 2025 09:33

Pencurian Pemantauan Gunung Kelud

Mounture.com — Kasus pencurian peralatan pemantauan aktivitas vulkanik kembali terjadi di Indonesia. Kali ini, insiden tersebut menimpa pos pemantauan Gunung Kelud di Provinsi Jawa Timur. Sejumlah peralatan penting yang digunakan untuk memantau kondisi gunung api hilang dicuri oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) mengonfirmasi bahwa pencurian ini mengakibatkan terganggunya aktivitas pemantauan Gunung Kelud.

Hal ini berpotensi menghambat upaya mitigasi bencana jika sewaktu-waktu terjadi peningkatan aktivitas vulkanik maupun erupsi.

BACA JUGA: SOP Pendakian Gunung Raung via Sumberwringin: Syarat, Peraturan, dan Perlengkapan Wajib

Dalam keterangan resmi, Badan Geologi menyebutkan beberapa peralatan utama yang hilang, di antaranya GNSS Leica GR30 beserta kabel, Seismik Broadband Certimus berikut kabel, Kabel grounding tower dan penangkal petir, Kabel solar panel, 6 unit accu Panasonic LC-P1275NA, Kabel accu, dan Switch hub moxa.

Seluruh perangkat tersebut merupakan bagian penting dari sistem pemantauan vulkanik modern. Hilangnya instrumen ini jelas mengganggu akurasi data yang sangat dibutuhkan dalam membaca potensi aktivitas vulkanik Gunung Kelud.

Gunung Kelud dikenal sebagai salah satu gunung api aktif di Indonesia dengan catatan letusan besar pada tahun 1990 dan 2014. Tanpa pemantauan yang memadai, risiko keterlambatan dalam memberikan peringatan dini kepada masyarakat akan semakin tinggi.

Pencurian alat pemantauan bukan hanya merugikan secara material, tetapi juga membahayakan keselamatan ribuan warga yang tinggal di sekitar kaki Gunung Kelud. Data pemantauan vulkanik, seperti deformasi, seismik, dan aktivitas magma, menjadi kunci utama dalam menentukan status aktivitas gunung api.

“Gangguan sistem pemantauan dapat mengurangi efektivitas mitigasi. Padahal, peralatan tersebut dipasang khusus untuk melindungi masyarakat dari ancaman erupsi,” tulis Badan Geologi KESDM dalam pernyataan resminya, Selasa, 9 September 2025.

BACA JUGA: Tips Trekking Bersama Anjing: Aman, Nyaman, dan Menyenangkan di Alam Terbuka

Selain menjadi tanggung jawab pemerintah, pemeliharaan fasilitas pemantauan kebencanaan geologi juga membutuhkan dukungan masyarakat. Badan Geologi KESDM mengimbau seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga keberadaan peralatan tersebut.

Alat pemantauan gunung api bukanlah fasilitas komersial atau pribadi, melainkan instrumen keselamatan publik. Dengan menjaga keamanan peralatan, masyarakat turut serta mendukung mitigasi bencana dan memastikan kenyamanan bersama dalam menghadapi potensi erupsi.

(mc/ril)