Kemenparekraf Dukung Gelaran Jazz Gunung Bromo pada Juli 2023

Mounture.com — Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendukung dan mengapresiasi penyelenggaraan Jazz Gunung Bromo 2023 yang akan berlangsung pada 21 – 22 Juli 2023 di amfiteater Jiwa Jawa Resort, Probolinggo, Jawa Timur.

“Saya sangat mengapresiasi acara Jazz Gunung ini. Acara ini menjadi salah satu bagian terpenting dalam kalender musik Indonesia. Dan juga kalender parekraf kita,” katanya.

Ia pun mengajak seluruh masyarakat untuk memeriahkan Jazz Gunung Bromo yang akan menghadirkan deretan musisi jazz internasional dan lokal yang diharapkan dapat menjadi atraksi wisata untuk menarik lebih banyak wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Bromo dan daerah sekitarnya.

“Mari kita dukung pada Juli ini. Kita healing di Jazz Gunung dan kita refreshing sambil mendukung pariwisata kita. Karena sektor pariwisata ini dekat sekali dengan musik Jazz,” ujar Sandiaga.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa dirinya senang Jazz Gunung Bromo ini melibatkan 515 pelaku UMKM lokal.

“Kita punya program Gerakan Nasional Bangga Berwisata di Indonesia karena target yang diberikan oleh Presiden ini 1,4 miliar wisatawan nusantara dan juga kebangkitan UMKM yang kita harapkan bisa mendorong terciptanya lapangan kerja,” pungkas dia.

BACA JUGA:

Festival Kota Lama Semarang akan Digelar September 2023, Ini Rangkaian Kegiatannya

Dalam kesempatan itu, Menparekraf Sandiaga juga memberikan rekomendasi desa wisata yang dapat dikunjungi oleh wisatawan sebelum atau sesudah menghadiri Jazz Gunung Bromo 2023. Yakni Desa Wisata Edelweiss Wonokitri yang masuk dalam 75 besar desa wisata terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.

“Karena salah satu trek menuju Bromo sejalan dengan desa wisata yang kemarin baru kita nobatkan menjadi desa wisata terbaik di Indonesia,” kata Sandiaga.

Jazz Gunung Bromo ditargetkan dapat menarik 5.500 penonton dengan 10 grup musik yang berpotensi akan menciptakan perputaran ekonomi antara Rp10 miliar hingga Rp15 miliar.

“Itu target kita. Sehingga nanti Jazz Gunung ini akan dirasakan dampaknya dari segi pergerakan ekonomi untuk masyarakat setempat,” jelasnya.

Penggagas Jazz Gunung, Sigit Pramono, mengatakan salah satu yang membedakan Jazz Gunung dengan yang lain adalah konsisten nyata selama 15 tahun. Karena melalui Jazz Gunung ini para musisi Jazz sangat diapresiasi dan diberikan kesempatan untuk tampil di amfiteater Jiwa Jawa yang sangat indah.

“Walaupun kita semua tahu kalau Bromo sudah sangat terkenal. Tapi dengan adanya Jazz Gunung Bromo ada alasan lain orang lain untuk datang ke Bromo. Karena menikmati suasana pagi di Bromo itu adalah suatu hal yang sangat indah. Apalagi sambil menikmati Jazz Gunung,” ujar Sigit.

Jazz Gunung Bromo 2023 sendiri akan diisi oleh sederet musisi legendaris karena konsistensinya sampai saat ini. Diantaranya Ermy Kullit, Mus Mudjiono, Atiek CB, dan Margie Segers.

Sementara Ardhito Pramono, Yura Yunita, Deredia, Denny Caknan, Salma (Indonesian Idol), Daniel Dyonisius, dan Yongkeys akan mewakili lini musisi muda yang kuat dengan warna musiknya.

Kemudian di lini kolaborasi diisi oleh Ring of Fire Project dan Blue Fire Project by Bintang Indrianto yang selalu hadir setiap tahunnya di Jazz Gunung dengan membawa kolaborasi musik yang hanya bisa disaksikan di Jazz Gunung Bromo. (MC/RIL)