(Mounture.com) — Kabar gembira tengah menyelimuti pariwisata Indonesia, pasalnya Gunung Rinjani yang terletak di Nusa Tenggara Barat (NTB) ditetapkan menjadi geopark dunia. Hal ini diumumkan Kementerian Pariwisata dalam keterangan resminya, Senin (16/4/2018).
“Alhamdulillah sudah ditetapkan pada sidang Unesco Executive Board kemarin (Kamis) di Paris. Geopark Rinjani kini resmi sebagai anggota baru UNESCO Global Geopark,” kata General Manager Geopark Rinjani, Chairul Mahsul, seperti dalam rilis Kementerian Pariwisata, Senin (16/4/2018).
Dia pun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pencapaian Rinjani sebagai geopark dunia tersebut. Tanda-tanda Gunung Rinjani akan menjadi Global Geopark sebenarnya telah terlihat, yaitu saat NTB ditunjuk sebagai tuan rumah Asia Pasific Geopark Network Symposium. Atau, pertemuan seluruh anggota Geopark se-Asia Pasific pada 2019.
“Secara de facto, Gunung Rinjani sudah masuk menjadi geopark dunia sejak ditunjuknya NTB menjadi tuan rumah kegiatan Asia Pasific Geopark Network Symposium pada 2019. Namun pengumuman resminya dikeluarkan pada April 2018. Sedangkan penyerahan piagam sebagai anggota baru geopark dunia akan dilaksanakan di Italia, September 2018,” ungkap dia.
Dengan peningkatan status tersebut, akan ada perubahan di Kawasan Gunung Rinjani. Salah satunya, kawasan Gunung Rinjani akan semakin dipromosikan ke masyarakat internasional. Termasuk juga di ratusan geopark dunia lainnya. Ini tentunya bakal berimbas pada sektor pariwisata NTB.
Gunung Rinjani, masuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Kawasan ini mencakup empat wilayah di Pulau Lombok, mulai dari Kabupaten Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Kabupaten Lombok Timur.
Salah satu pesona unggulan TNGR, adalah Danau Segara Anak yang berada pada ketinggian 2.010 meter dari permukaan laut. Danau Segara Anak berada di sebagian Gunung Rinjani yang tingginya mencapai 3.726 meter dari permukaan laut.
Sebagai informasi, Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat ditetapkan menjadi geopark dunia pada sidang Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (Unesco) pada Kamis (12/4/2018) lalu, di Paris, Prancis. Sebelumnya, Kaldera Batur di Bali dan Geopark Gunung Sewu di Yogyakarta juga sudah masuk dalam jaringan Geopark Unesco. (MC/DC)