(Mounture.com) — Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) memutuskan membatalkan pembukaan jalur pendakian Gunung Rinjani pada April mendatang. Adapun keputusan tersebut berdasarkan dari kesimpulan hasil rapat gabungan Rabu (27/3) lalu.
Sebab survei sebelumnya, jalur Senaru dan Sembalun berbahaya bagi aktivitas pendakian karena kerusakan akibat gempa dan potensi bahaya longsor susulan. Kepastian itu disampaikan Kepala Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Sudiyono, Kamis (28/3) seperti dikutip dari suarantb.com.
“Kesimpulannya, kami belum bisa buka April ini. Jalurnya masih berbahaya. Kami belum bisa putuskan kapan dibuka sampai dilakukan survei berikutnya,” kata Sudiyono, baru-baru ini.
Sebelumnya, TNGR sempat memastikan akan membuka jalur Rinjani pada April mendatang, sembari melakukan penataan. Empat jalur yang siap dibuka yaitu Senaru, Sembalun, Timbanuh dan Aik Berik. Namun dari hasil survei, kondisi jalur belum memungkinkan di buka. Terlebih saat tim gabungan turun, tiba-tiba gempa terjadi, sehingga perjalanan peninjauan jalur dihentikan.
Setidaknya, dua garis besar kesimpulan dalam rapat itu. Pertama, kondisi jalur dari Sembalun hingga Pelawangan terjadi kerusakan 14 titik, tiga titik diantaranya rusak berat. Hasil survei itu sudah dapat gambaran bahwa untuk diputuskan dibuka, diperlukan survei ulang.
Sementara hasil pengecekan sebelumnya, didapat kesimpulan, jalur Sembalun sebelum menuju Pelawangan 200 meter rusak parah. Kerusakan ditemukan di jalur menuju Pos 3 dan Pos 4 dan dianggap masih berbahaya. “Kita ingin tutup jalurnya yang berbahaya ini, kemudian dalam survei berikutnya kita akan buka jalur lain,” ujar Sudiyono.
Dalam pengecekan jalur berikutnya, kata dia, akan dilakukan survei potensi jalur sekaligus akan memasang rambu rambu untuk para pendaki agar tidak melalui jalur berbahaya. (MC/PC)