
Mounture.com — Melakukan pendakian gunung tentu membutuhkan perlengkapan yang memadai, salah satunya sepatu gunung. Peran sepatu gunung sangat penting karena berfungsi untuk meminimalisir risiko cedera seperti terkilir, tergores, atau terpeleset saat melintasi jalur pendakian.
Berbeda dengan sepatu untuk aktivitas harian, sepatu gunung dirancang khusus agar mampu mendukung aktivitas di medan alam yang bervariasi, mulai dari jalur landai hingga terjal.
Karena itu, memilih sepatu gunung tidak bisa sembarangan, kamu perlu menyesuaikannya dengan kondisi medan dan beban bawaan.
Secara umum, terdapat tiga jenis sepatu gunung yang populer di kalangan pendaki Indonesia, yakni low cut, mid cut, dan high cut. Berikut penjelasan masing-masing jenis beserta kelebihan dan kekurangannya.
BACA JUGA: Etika Buang Hajat di Gunung: Panduan Penting bagi Para Pendaki
1. Low Cut
Sepatu jenis low cut memiliki tinggi sebatas mata kaki. Model ini paling banyak digunakan pendaki pemula karena ringan dan fleksibel.
Kelebihan:
– Lentur, sehingga gerakan kaki lebih leluasa
– Cocok untuk pendakian dengan kontur medan yang landai dan ringan
– Ideal digunakan untuk pendakian dengan beban bawaan ringan (di bawah 10 kg)
Kekurangan:
– Tidak memberikan perlindungan maksimal pada mata kaki dari gesekan atau benturan
BACA JUGA: Komunitas Pendaki: Rumah Bagi Pecinta Alam dan Petualang Gunung Indonesia
2. Mid Cut
Jenis mid cut memiliki konstruksi lebih tinggi yang menutupi mata kaki, memberikan perlindungan lebih baik tanpa mengorbankan kenyamanan.
Kelebihan:
– Ideal untuk aktivitas pendakian dengan medan terjal dan berbatu
– Melindungi mata kaki dari gesekan dan benturan
– Tetap memberikan pergerakan kaki yang leluasa
– Cocok untuk beban hingga 20 kg dan kondisi cuaca ekstrem
Kekurangan:
– Bobot sedikit lebih berat dibandingkan sepatu low cut
3. High Cut
Sepatu high cut memiliki bagian leher lebih tinggi dari mid cut, memberikan perlindungan maksimal terutama di medan berat dan ekstrem.
Kelebihan:
Memberikan perlindungan optimal pada mata kaki (ankle)
– Ideal untuk pendakian jarak jauh atau ekspedisi di medan berat
– Melindungi dari benturan, gesekan, serta kondisi cuaca ekstrem
– Cocok untuk digunakan dengan beban di atas 20 kg
Kekurangan:
– Lebih berat dan bahan lebih kaku dibandingkan tipe lainnya
(mc/ns)





