Panduan Pernapasan untuk Pendaki Pemula agar Tidak Mudah Lelah

Pendaki Wanita

Mounture.com — Banyak pendaki pemula cepat kehabisan tenaga saat menanjak bukan karena jalur terlalu berat, melainkan karena cara bernapas yang belum tepat. Mengatur napas dengan benar saat mendaki merupakan kunci agar tubuh tetap kuat dan tidak mudah lelah di tanjakan panjang.

Menurut para pendaki berpengalaman, teknik pernapasan dalam dan ritme langkah yang seimbang bisa membantu menjaga stamina. Berikut beberapa cara mengatur napas agar pendakian terasa lebih ringan:

1. Gunakan Teknik Pernapasan Dalam

Tarik napas dalam melalui hidung selama tiga detik, tahan sebentar, lalu keluarkan perlahan lewat mulut selama empat detik. Teknik ini membantu paru-paru menerima oksigen lebih banyak dan mengatur ritme jantung agar tetap stabil.

2. Samakan Napas dengan Langkah

Saat menanjak, cobalah pola “dua langkah tarik – dua langkah buang napas.” Jika medan makin curam, sesuaikan menjadi “satu langkah tarik, satu langkah buang.” Pola ini menjaga konsistensi dan mencegah kelelahan dini.

3. Utamakan Bernapas Lewat Hidung

Bernafas lewat hidung lebih efisien karena udara disaring dan dilembabkan sebelum masuk ke paru-paru. Gunakan mulut hanya saat jalur ekstrem atau bila oksigen terasa kurang.

BACA JUGA: Gunung Andong: Surga Pendaki Pemula dengan Panorama Awan Menakjubkan

4. Istirahat Aktif Saat Terengah

Jika napas mulai tersengal, berhenti sebentar 30–60 detik sambil berdiri tegak. Tarik napas dalam beberapa kali hingga ritme kembali normal. Hindari duduk terlalu lama agar otot tidak kaku.

5. Latih Daya Tahan Paru dan Kaki

Latihan rutin seperti lari ringan, berenang, atau bersepeda dapat meningkatkan kapasitas paru-paru dan kekuatan kaki. Pendaki juga disarankan berlatih “pernapasan perut” untuk menambah efisiensi oksigen.

Selain itu, penting untuk menjaga ritme pendakian, tidak terburu-buru di awal, dan memastikan tubuh tetap terhidrasi. Pendakian bukan soal cepat sampai puncak, tapi tentang menikmati setiap langkah tanpa kehilangan tenaga dan napas.

Dengan teknik napas yang benar, pendaki pemula bisa menikmati jalur tanjakan dengan lebih santai dan aman, tanpa harus sering berhenti karena kelelahan.

(mc/sr)